Selasa, 20 Desember 2011

[Koran-Digital] Yenny: PKBN Dijegal Konspirasi

Yenny: PKBN Dijegal Konspirasi PDF Print
Wednesday, 21 December 2011
JAKARTA– Ketua Umum DPP Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN)Yenny
Wahid menuding ada konspirasi jahat yang membuat partainya terjegal
dalam verifikasi di Kemenkumham.


"Ada banyak kejanggalan yang secara telanjang bisa kita lihat dalam
proses verifikasi ini. Ada dokumen PKBN yang hilang di
Kemenkumham.Dokumen rahasia PKBN seperti akta notaris beredar ke tangan
pihak yang tidak seharusnya. Dokumen resmi Kemenkumham berisi keputusan
hasil verifikasi ini telahberedarsebelumdiumumkan. Ini konspirasi
sistematis yang menzalimi kami," ujar Yenny di Kantor Kemenkumham,
Jakarta,kemarin. Yenny menilai, verifikasi Kemenkumham tidak memiliki
standar yang jelas.

Dia mengaku kecewa kemarin tidak bisa bertemu Menkumham Amir Syamsuddin
maupun Wakil Menkumham Denny Indrayana. Terkait langkah PKBN ke
depan,Yenny mengatakan bahwa pihaknya membuka opsi fusi dengan parpol
lain yang sudah berbadan hukum. "Kita harus ikut bertarung dalam Pemilu
2014 untuk memperjuangkan ajaran demokrasi Gus Dur,"ungkapnya.

Sementara itu, guru besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI)
Iberamsyah memandang, tidak lolosnya Partai Serikat Rakyat Independen
(SRI), PKBN,dan 11 partai lain dalam verifikasi di Kemenkumham bisa
dimaklumi mengingat beratnya syarat mendirikan parpol yang ditetapkan UU
No 2/2011 tentang Parpol. "Nas- Dem bisa lolos karena persiapannya
panjang dan sudah sejak beberapa tahun lalu," ungkapnya. Menurut dia,
syarat memiliki pengurus dan kantor di 33 provinsi, 75% kabupaten/ kota
bersangkutan, serta memiliki pengurus di 50% kecamatan di kabupaten/kota
bersangkutan bukanlah perkara mudah.

Terlebih jika melihat tipologi dan demografi Indonesia yang sangat luas
dan besar. Selain butuh SDM handal,juga butuh modal serta logistik yang
sangat besar agar bisa terpenuhi. Iberamsyah menyarankan partai-partai
yang tidak lolos menjadi parpol bergabung dengan parpol yang sudah ada.
Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, banyaknya
parpol membuat banyak kantung massa sudah dikuasai kekuatan politik
tertentu. Hal inilah yang membuat partai baru sulit memenuhi syarat
verifikasi administratif.

Pengusungan tokoh atau figur yang terkesan top down seperti Partai SRI
dengan Sri Mulyani atau PKBN dengan almarhum Gus Dur nyatanya belum
membawa hasil memuaskan. m sahlan/hendry sihaloho

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/453525/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar