Minggu, 25 Desember 2011

[Koran-Digital] “Tahanan Dibantarkan Jika Sekarat” NUNUN SAKIT LAGI

Nunun Nurbaetie kemarin sore sudah kembali ke selnya di Rumah Tahanan
Pondok Bambu, Jakarta Timur. "Dokter kami menyatakan dia sudah sehat,"
kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Taswem Tarib tadi malam.

Jumat dinihari lalu, istri mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Adang
Daradjatun itu dilarikan ke rumah sakit dengan dikawal petugas Komisi
Pemberantasan Korupsi. Nunun, menurut dokter pribadinya, Andreas Harry,
dilarikan ke rumah sakit karena penya

kit vertigo. "Ibu Nunun mual dan muntah,"kata Andreas.

Menurut Andreas, awalnya Nunun akan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat
Jati, Jakarta Timur. Rencana ini diurungkan karena di rumah sakit pusat
kepolisian itu rupanya tidak ada dokter spesialis terkait. Tersangka
penyuap anggota DPR itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit MMC, Jakarta
Selatan."Ternyata dokter spesialis rumah sakit tersebut juga sedang
tidak ada. Karena itulah Ibu Nunun kemudian dibawa ke Rumah Sakit Abdi
Waluyo,"ujar Andreas.

Menanggapi keluarnya Nu

nun dari sel, Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengatakan ada
permohonan dari penyidik KPK ke Rumah Tahanan Pondok Bambu untuk
membantarkan Nunun."Saya dengar begitu," kata Denny melalui telepon,
Sabtu lalu. Denny mendapat kabar itu dari Kepala Rutan Pondok Bambu.

Namun Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad membantah KPK
telah mengeluarkan izin pembantaran (penangguhan penahanan) Nunun.
Menurut dia, tahanan baru akan dibantarkan jika sakit parah

atau sekarat."Saya sudah katakan kepada penyidik, pembantaran hanya bisa
dilakukan jika tahanan sakit parah atau sekarat," kata Abraham kepada
Tempo, Sabtu sore. Nunun pernah dibantarkan sekali ketika dirawat di RS
Kramat Jati. Pembantaran yang dilakukan sebelum Abraham menjabat Ketua
KPK itu dicabut setelah dokter menyimpulkan bahwa Nunun hanya menderita
demensia ringan atau penurunan memori otak,sehingga dianggap masih layak
dijebloskan lagi ke rutan. AT | ATMI PERTIWI | RUSMAN PARAQBUEQ | ISMA
SAVITRI

http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/12/26/ArticleHtmls/Tahanan-Dibantarkan-Jika-Sekarat-NUNUN-SAKIT-LAGI-26122011003007.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar