Kamis, 22 Desember 2011

[Koran-Digital] ELIEZER H HARDJO: Pricing for Profit

Pricing for Profit PDF Print
Friday, 23 December 2011
Kita semua menyadari bahwa penetapan harga jual produk kita sangatlah
crucial oleh karena terlalu rendah mengurangi keuntungan– padahal dari
harga juallah perusahaan memperolehnya– sebaliknya jika terlalu tinggi,
tidak dapat bersaing dan akan kehilangan kesempatan menjual; alhasil
rugi karena tidak ada penjualan sementara biaya tetap berjalan.


Penetapan harga yang tepat bukan saja akan meningkatkan penjualan akan
tetapi juga meningkatkan keuntungan dengan naiknya penjualan. Dalam
praktiknya, ada perusahaan yang menetapkan harga dengan berorientasi
pasar untuk dapat bersaing secara efektif, dan dengan demikian akan
menguasai pangsa pasar. Barulah setelahnya menaikkan harga untuk
memperoleh keuntungan yang layak.Tentu dengan dukungan iklan dan promosi
lainnya baik above-thelinemaupun below-the-line. Pihak produksi dituntut
untuk dapat memproduksi produk terkait dengan biaya serendahrendahnya.

Kadang disadari atau tidak disadari, mutu dikorbankan, yang dapat
berakibat fatal. Pada bagian lain ada perusahaan yang berorientasi
semata- mata cost, dan harga ditetapkan dengan mark-up untuk
mengakomodasi ke-untungan yang diinginkan. Kategori dan jenis produk
yang berlainan akan memilih salah satu dari keduanya; contohnya untuk
produk consumer yang mass-production sangat berorientasi kompetisi
pasar, sementara produk fashion, gengsi atau produk eksklusif lebih
cenderung berorientasi cost plus dengan tingkat keuntungan setinggi
mungkin. Hampir tidak ada atau jarang perusahaan yang berorientasi
dua-duanya, karena sulit untuk diterapkan.

Biasanya satu kali harga diset akan sulit untuk mengubahnya dalam waktu
dekat karena saat peluncuran produk sangat berkaitan erat dengan kesan
pertama dalam benak konsumen. Sementara,tujuan perusahaan dengan harga
adalah memperoleh dua-duanya; baik unit penjualan maupun keuntungan,
namun dengan penetapan harga yang salah justru bisa berakibat kehilangan
dua-duanya. Michael de Kare-Silver, Penulis buku E-shock, profesor tamu
di Business School Technology Department, Middlesex
University,London,melakukan penggamatan lebih mendalam tentang pricingini.

Menurutnya, penetapan harga terkait dengan tujuan jangka pendek menengah
atau jangka panjang. Kemudian keberanian manajemen dalam mengambil
keputusan menentukan harga jual juga sangat berperan, hal-hal yang tidak
bersifat rasional dan logikal, akan tetapi menggunakan gut, feeling, dan
insting. Ada empat pendekatan dalam penetapan harga:

1.Lowest cost/lowest price: biaya produksi yang rendah mendorong untuk
menetapkan harga jual yang murah biasanya bertujuan untuk merebut pangsa
pasar dalam waktu singkat,

2. Supply and demand management: permintaan atau pemakaian yang
tinggi,memberikan kesempatan untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi.

3. Supplier-customer balance of power: setiap pemasok diminta kontribusi
untuk menekan biaya produksi sehingga memberikan keuntungan kotor yang
lebih tinggi untuk dipergunakan dalam persaingan di pasar. ,

4. Open book and partnership-pricing: antara perusahaan dan para pemasok
ada keterbukaan di mana kesepakatan dicapai untuk bahan baku produk
tertentu pemasok menurunkan harga namun untuk bahan baku yang lain
menaikkan harga sehingga secara keseluruhan mencapai tingkat keuntungan
yang diharapkan.

Sedangkan faktor-faktor lain adalah juga melihat faktor eksternal di
luar produk dan harga seperti halnya dukungan marketing, promosi,
teknologi, inovasi, dan itu biasanya mendorong manajemen untuk
menetapkan harga jual, khususnya ketika pertama kali produk diluncurkan.
Selanjutnya, Michael juga berpesan, beberapa hal yang terkait dengan
penetapan harga:

1.Untuk meningkatkan keuntungan, jangan langsung melakukan pemotongan
biaya produksi maupun biaya operasi, tetapi periksa dulu apakah harga
produk telah ditinjau dengan benar, jangan sampai peluang tidak
dimanfaatkan.

2.Apakah tanggung jawab sudah seimbang antara manufacturing(
produksi),marketing (pemasaran) dan sales (penjualan),

3.Periksa peluang setiap lini produk, jangan diambil rata-rata. Ada
produk dengan persaingan ketat, umumnya yang sudah masuk generik,
sebaliknya ada produk yang monopoli atau eksklusif. Kelengkapan data dan
akurasi informasi baik yang bersifat intern maupun yang bersifat
eksternal sangat menunjang penetapan harga yang benar.

Pengambilan keputusan bisa menggunakan feeling, tetapi informasi dan
data tidak sesekali menggunakan feeling namun memang harus diakui bahwa
tidak mudah untuk dapat menetapkan harga yang pas yang pada satu pihak
diterima pasar dengan baik, tanpa perusahaan harus berkorban dalam
keuntungan; yang menaikkan volume atau unit penjualan dan tidak
menyebabkan penurunan. Bagaimanapun anda harus menempuh proses ini.
Mudahmudahan uraian di atas tidak menambah kebingungan anda dalam
menetapkan harga jual produk Anda.●

DR ELIEZER H HARDJO PHD CM
Anggota Dewan Juri Rekor Bisnis (ReBi) & Institute of Certified
Professional Managers (ICPM)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/454077/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar