Rabu, 21 Desember 2011

[Koran-Digital] Bambang Widjojanto: Kami Pertimbangkan Nunun Diperiksa Di Tempat Nyaman

Bambang Widjojanto: Kami Pertimbangkan Nunun Diperiksa Di Tempat Nyaman
Kamis, 22 Desember 2011 , 08:57:00 WIB

RMOL. KPK terus menggali semua informasi terkait kasus cek pelawat
pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom.

"Terutama donator yang berada di belakang Ibu Nunun Nurbaeti," ujar
Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, di Jakarta, kemarin.

Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Bank
Indonesia diduga menyebarkan 480 lembar cek pelawat senilai Rp 24 miliar.

Cek tersebut diberikan kepada sejumlah anggota DPR periode 2004-2009
untuk memenangkan Miranda Goeltom sebagai Deputi Senior Gubernur Bank
Indonesia.

Bambang Widjojanto men­jelaskan, pihaknya se­dang mela­kukan proses
penyi­dikan semua fakta yang didapat. KPK tidak mungkin membuka trik­nya
kepada publik. Sebab akan mengganggu proses penyi­dikan.


Berikut kutipan selengkapnya:

Siapa saja yang diusut?

Posisi KPK tidak mau me­nyebut siapa saja yang terlibat. Sebab, ini akan
mempengaruhi proses yang sedang berjalan. Yang jelas kami sedang
mela­kukan semua proses penyidikan agar terungkap secara utuh.


Apa orang-orang yang didu­ga terlibat itu sudah dicegah ke luar negeri?

Intinya, semua yang sedang dilakukan KPK merupakan bagian dari kehendak
kuat masyarakat dan seluruh unsur penegak hukum untuk mene­gakkan keadilan.


Bagaimana soal permintaan agar Nunun diperiksa di tem­pat nyaman?

Posisi KPK akan memper­tim­bangkan semua usulan itu. Kami berpandangan
yang penting itu adalah out come dari proses tersebut. Tapi terkait
permintaan tersebut belum diputuskan.

Nunun kabarnya minta diperik­sa di dalam Rutan, bagaimana?

Itu nanti akan kami per­tim­bangkan. Saya tidak bisa mem­berikan
pernyataan sekarang ini. Nanti saya kena pasal ko­legial pimpinan KPK.


Apa penyidikannya di lantai 7 Gedung KPK saja?

Pertanyaannya sangat teknis. Ya, nanti akan kami diskusikan dengan
penyidiknya.


O ya, bagaimana efektifitas penanganan kasus korupsi ke depan?

Kalau mau efektif, KPK harus punya rencana mengenai apa saja yang harus
dilakukan. Pem­be­ran­tasan korupsi harus dilakukan di semua lini,
dengan mem­bangun zona-zona anti korupsi secara terus menerus.


Bagaimana efek pem­be­rantasan korupsi itu?

Ya, itu yang saya tanyakan. Apakah benefit dari pem­berantasan korupsi
bagi ma­syarakat miskin. Apakah kese­jahteraan meningkat. Seharusnya
pemberantasan korupsi fokus pada satu sektor. Misalnya agrikultur.
Apabila kita lihat APBN, sektor pertanian itu por­sinya kecil, tapi
kalau ditambah dengan perikanan, perternakan, pupuk, infrastruktur dan
lain-lain, porsinya bisa sampai 20 persen. Apabila itu disentuh, bisa
me­nyen­­tuh 70 persen penduduk Indo­ne­sia yang berada di pedesaan.


Di sektor lain bagaimana?

Di Sumber Daya Alam, khu­susnya ketahanan energi, terfokus pada hutan,
minyak, tambang dan gas. diperkirakan 15 tahun lagi Indonesia mengalami
krisis ketahanan energi. Pem­beran­trasan korupsi penting untuk
mengatasi itu.

Untuk itu harus dibuat road map dan national interest pem­berantasan
korupsi. Apabila pem­berantasan korupsi bisa me­ning­katkan
kesejahteraan masyarakat, artinya kita bisa mengontrol penggunaan sumber
daya alam kita. [Harian Rakyat Merdeka]

http://www.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/12/22/49754/Bambang-Widjojanto:-Kami-Pertimbangkan-Nunun-Diperiksa-Di-Tempat-Nyaman-

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar