Minggu, 25 Desember 2011

[Koran-Digital] Imam Prasodjo: Masukan Masyarakat Jadi Acuan

Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum meyakini independensi
penyelenggara pemilu terpilih nanti sudah teruji. Tim telah menyiapkan
sejumlah ujian yang dinilai akan menyulitkan calon anggota KPU
berintegritas rendah.
Untuk menggalinya lebih dalam, wartawan Media Indonesia Emir Chairullah
mewawancarai anggota tim seleksi Imam Prasodjo, Jumat (23/12). Berikut
petikannya, Bagaimana cara meredam masuknya anggota parpol ke KPUBawaslu?
Sebenarnya secara administratif, setiap orang yang memenuhi persyaratan
bisa mengikuti seleksi ini.
Apalagi UU-nya tidak melarang adanya anggota parpol ikut dalam seleksi
ini. Namun saya tegaskan, untuk tahap awal kita sudah sepakat bahwa
ketua (mendagri) dan wakil ketua (menkum dan HAm) yang dituding sebagai
wakil partai penguasa tidak memiliki hak suara.

Proses apa saja yang bakal dilalui?
Untuk tahap awal, kita adakan tes psikologi, kesehatan, dan tes standar
lainnya.

Bagaimana bisa mengetahui seorang calon mempunyai integritas dan
independensi?
Di tahapan berikutnya yang menjadi titik krusial dalam seleksi ini. Kita
akan mengadakan tes tertulis yang berkaitan integritas, independensi,
kompetensi, dan kepemimpinan.

Bagaimana dengan proses wawancara?
Nah dalam wawancara ini kita l bisa melihat komitmen calon anggota. Kita
akan lihat seberapa jauh konsistensi jawaban mereka saat tes tertulis
dan wawancara.

Apakah proses seleksinya hanya sebatas tes formal?
Tentu tidak. Kita juga akan melakukan tracking terhadap setiap calon
yang lolos uji seleksi. Di sini kita akan melakukan kerja sama dengan
sejumlah pihak untuk memberikan informasi terkait calon-calon tersebut.

Apa peran masyarakat dalam proses seleksi ini?
masyarakat bisa memberi masukan dengan menginformasikan latar belakang
calon anggota ke kita.
masukan masyarakat kita jadikan acuan. inisiatif masyarakat inilah yang
ikut menentukan hasil seleksi.

Bagaimana caranya masyarakat bisa terlibat aktif Sebenarnya selain
memantau, masyara kat juga bisa ikut proses seleksi ini.
Asal mempunyai kompetensi dan pengetahuan yang luas. Hingga beberapa
waktu dibuka pendaf taran, tidak banyak tidak banyak pelamar yang m e n
g a m b i l formulir. Ha rusnya partisipasi mereka juga bisa dilakukan
dengan ikut dalam seleksi ini.

Bukan sekadar menonton.

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2011/12/26/ArticleHtmls/Wawancara-Masukan-Masyarakat-Jadi-Acuan-26122011028015.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar