Kamis, 22 Desember 2011

[Koran-Digital] Bahasa Indonesia di Iklan Rokok Amburadul

Bahasa Indonesia di Iklan Rokok Amburadul

Jumat, 23 Desember 2011 - 6:51 WIB
| More
Bahasa Indonesia di Iklan Rokok Amburadul

JAKARTA (Pos Kota) – Penggunaan Bahasa Indonesia dalam iklan-iklan rokok
memang sudah meninggalkan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Hal itu diakui praktisi periklanan karena dipicu kreativitas copywriter
(penulis naskah iklan) yang berekspresi di tengah batasan ketat aturan
iklan tidak boleh menampilkan orang merokok.

"Dalam dunia iklan hampir tidak ada lagi kaidah bahasa Indonesia,
bahasanya hancur-hancuran, amburadul. Tapi, itu juga tidak boleh
disalahkan begitu saja, soalnya materi iklan tidak boleh menampilkan
gambar orang merokok," kata pengamat periklanan Yahya Andi Saputra, saat
dihubungi, Kamis malam.

Kalimat-kalimat iklan rokok yang tergolong tidak menaati kaidah bahasa
Indonesia, antara lain berbunyi, Nggak Ada Loe, Nggak Rame, Taat Cuma
Kalo Ada Yang Liat, Terus Terang, Terang Ga Bisa Terus-terusan, Mau
Pintar Ko' Mahal?, Susah Ngeliat Orang Seneng, Seneng Ngeliat Orang Susah.

Karena terbatasi oleh tidak dibolehkannya menampilkan gambar orang
merokok, akibatnya para copywriter menggali ekspresi dengan imajinasi
yang luar biasa.

Yang penting, lanjutnya, mereka itu mencari rangakain kata-kata yang
punya daya ikat dan pikat tinggi, mudah dimengerti masyarakat. "Soal
kaidah, tidak dipandang terlalu penting. Yang penting pesannya sampai
kepada sasaran," katanya.

JAUH MELANGKAH
Ia justru mengkritik ilmuwan bahasa yang ketinggalan jauh dari kreator
periklanan. Penulis naskah iklan sudah jauh melangkah, karena
terus-menerus menggali dan mencari imajinasi, sedangkan para pakar
bahasas belum menjadikan materi iklan sebagai bahan kajian ilmiah secara
mendalam. "Ibaratnya, para pakar bahasa itu sudah kalah 50 langkah
dibelakang para pekerja kreatif periklanan."

Namun, ia juga mengingatkan penulis naskah iklan agar tetap kembali
memperhatikan kaidah bahasa Indonesia. Semua anak bangsa, harus berusaha
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. "Para pemikir,
termasuk para kreator periklanan, harus pula memberi pecerahan buat
bangsa ini. Bagaimana pun, bahasa Indonesia merupakan kebanggaan kita,"
ujarnya. (winoto/b)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/12/23/bahasa-indonesia-di-iklan-rokok-amburadul

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar