Tjahjo Kumolo: Mega dan Hanya Mega-lah yang Berhak Tentukan Capres
Senin, 26 Desember 2011 , 08:57:00 WIB
RMOL.Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo
Kumolo menegaskan, kongres partai telah menetapkan Megawati
Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
"SALAH satu rekomendasi Rakernas PDI Perjuangan di Bandung pada awal
Desember 2011 telah menetapkan Ibu Megawati-lah yang menentukan siapa
capres dan cawapres yang diusung PDI Perjuangan," kata Sekjen PDIP
Tjahjo Kumolo kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Namun, lanjut dia, partai masih menunggu waktu yang tepat untuk
memutuskan capres dan cawapres 2014.
"Tentunya kami juga mencermati aspirasi partai dan aspirasi masyarakat
melalui survei dan melihat gelagat perkembangan dinamika politik
nasional yang ada," ujarnya.
Siapa pun bisa ditunjuk oleh Megawati menjadi calon presiden periode
2014 karena itu adalah kewenangan Mega selaku Ketua Umum PDIP.
Berikut petikan wawancara.
Bagaimana Anda memandang Pemilu 2014?
Mencermati gelagat dan perkembangan dinamika dari berbagai evaluasi
pemerintah yang dihasilkan melalui proses pemilu presiden secara
langsung pada pada tahun 2004 dan 2009, masalah estafet kepemimpinan
tahun 2014 memang penting untuk menjadi agenda strategis setiap partai.
Sikap PDIP saat ini?
Bagi PDI Perjuangan saat ini lebih strategis untuk mementingkan
bagaimana bangsa ini menyepakati kembali haluan pemerintah pada tahun
2014 melalui proses politik di MPR dan DPR.
Maksud Anda?
Haluan pemerintah itu selain menjawab persoalan bangsa dan negara saat
ini, juga memiliki visi jangka panjang untuk mewujudkan Indonesia yang
berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan
berkepribadian yang baik demi kemajuan bangsa.
Berkaitan dengan itu, apa yang disiapkan PDI Perjuangan?
PDI Perjuangan sudah menetapkan platform politik partai. Nantinya itu
dijadikan sebagai dasar untuk menyusun agenda dan program bangsa
strategis, komprehensif, dan integral demi pembangunan bangsa Indonesia
untuk jangka panjang, dalam rangka pileg dan pilpres.
Kader-kader partai Anda siap memimpin negara?
Kader-kader PDI Perjuangan banyak yang berkualitas. Bagi kami, kata
kuncinya, selain mempunyai ketegasan mengambil keputusan
politik, pemimpin juga perlu punya pemahaman yang kuat tentang
ideologi bangsa ini. Dengan begitu, pemimpin tersebut mampu
memberikan arah, memiliki kemampuan teknokrasi, dan komitmen
kerakyatan yang sangat kuat.
Lantas, siapa capres yang disiapkan oleh PDI Perjuangan?
Biarlah rakyat Indonesia yang menentukan siapa pemimpin Indonesia pada
tahun 2014. Tidak ada satu pun orang yang memiliki legalitas kuat
untuk melarang seseorang boleh dicalonkan atau tidak.
Sebab, rakyat merupakan hakim tertinggi dan setiap partai mempunyai
mekanisme sendiri untuk merespons harapan rakyat tersebut.
Ngomong-ngomong, bagaimana pendapat Anda soal Undang-Undang Pemilu 2014?
Pembahasan Undang-Undang Pemilu 2014 harus dicermati. Sistem Pemilu
2009 mempunyai dua paradigma. Pertama, paradigma kedaulatan partai.
Kedua, paradigma pilihan lagsung oleh masyarakat atau peserta pemilu
adalah parpol sebagaimana amanat konstitusi.
Mahkamah Konstitusi dalam keputusannya membatalkan Pasal 214 dari
keseluruhan sistem pemilihan legislatif elemen-elemennya banyak.
Ibarat mobil, bila satu komponen mesinnya diganti dengan merek lain,
jalannya pasti tersendat-sendat.
Lantas?
Sekalipun begitu, PDI Perjuangan berusaha konsisten melaksanakan
paradigma yang diatur konstitusi, kedaulatan pemilih sebagaimana putusan
MK dan kedaulatan partai sebagaimana Undang-Undang Pemilu.
Partai tidak memiliki problem terlalu besar. Meski demikian kami siap
melaksanakan atau menjalankan mobil dengan satu suku cadang yang
berubah. Ini sistem pemilu di Indonesia, yang distrik tidak,
proporsional juga tidak.
Menurut Anda itu bisa membahayakan?
Riskan memang. Perubahan tersebut sangat dekat dengan pelaksanaan
pemilu dan implikasinya biaya politik tinggi bagi caleg. Maka,
pembahasan RUU Pemilu harus mencermati hal-hal tersebut.
Sistem tertutup harus menjadi pilihan politik dan terbukti proses
pemilihan terbuka pada Pemilu 2009 yang menghasilkan komposisi
kelembagaan DPR yang sekarang dihujat oleh berbagai pihak karena
gagal dalam proses rekrutmen kader dan cenderung parpol yang
disalahkan. [Harian Rakyat Merdeka]
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar