Rabu, 14 Desember 2011

[Koran-Digital] Tiap Hari Bertambah 1.068 Motor dan 216 Mobil

Tiap Hari Bertambah 1.068 Motor dan 216 Mobil
Kompas/Fransisca Romana
Tiada hari tanpa macet di Jakarta, seperti yang terjadi Minggu
(25/9/2011), di Jalan Latumeten, Grogol, Jakarta Barat.
Rabu, 14 Desember 2011 | 16:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan di Jakarta bukan hal yang baru bagi
masyarakat. Namun, kian hari kemacetan di Jakarta kian menjadi, bahkan
di lokasi-lokasi yang biasanya jarang mengalami kemacetan. Wajar saja,
mengingat tiap hari sebanyak 1.068 motor bertambah di jalanan Jakarta.

"Itu baru sepeda motor. Belum lagi kendaraan roda empat yang tiap hari
bertambah sekitar 216 mobil," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI
Jakarta Riza Hashim, saat paparan dalam Optimalisasi Ruang Jalan dan
Penegakan UUAJ Nomor 22 Tahun 2009 di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Rabu
(14/12/2011).

Kenaikan penggunaan kendaraan pribadi ini, lanjutnya, tidak diimbangi
dengan kapasitas jalan yang hanya bertambah sekitar 0,01 persen dalam
setahun. Karena itu, sudah pasti keberadaan jalan menjadi terganggu dan
memunculkan kemacetan lalu lintas.

Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah kendaraan di
Jakarta pada tahun 2007 sebanyak 5,8 juta unit dengan rincian 2,2 juta
mobil dan 3,6 juta motor. Pada tahun 2008, jumlah kendaraan kembali
meningkat menjadi 6,3 juta unit dengan rincian 2,3 juta mobil dan 4 juta
motor.

Sementara pada tahun 2009, jumlah kendaraan kembali naik menjadi 6,7
juta unit dengan rincian 2,4 juta mobil dan 4,3 juta motor. Pada 2010,
peningkatan jumlah kendaraan menembus angka 7,29 juta unit dengan
rincian 2,56 juta mobil dan 4,73 juta motor.

"Tahun ini meningkat lagi jadi 7,34 juta unit, kendaraan roda empat
sebesar 2,5 juta unit dan kendaraan roda dua hampir 5 juta unit," katanya.

Sementara itu, anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Iskandar
Abubakar, mengungkapkan bahwa dengan keadaan seperti ini, produksi
kendaraan dan pembelian kendaraan oleh masyarakat harus mulai dibatasi.
Kendati demikian, ia mengerti mengapa masyarakat lebih memilih
menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum.

"Perbaikan kendaraan umum dan optimalisasinya harus diutamakan agar
masyarakat mau berpindah menggunakan kendaraan umum," ujar Iskandar.

http://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/12/14/16413366/Tiap.Hari.Bertambah.1.068.Motor.dan.216.Mobil#

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar