Kamis, 15 Desember 2011

[Koran-Digital] RI Masuk Investment Grade

RI Masuk Investment Grade PDF Print
Friday, 16 December 2011
JAKARTA— Kabar baik bagi Indonesia di akhir tahun. Lembaga pemeringkat
internasional Fitch Ratings kemarin menaikkan peringkat utang Indonesia
hingga masuk level investment grade (layak investasi).

Fitch Ratings menaikkan peringkat utang jangka panjang valuta asing
Indonesia menjadi BBB- dari sebelumnya BB+ dengan proyeksi stabil.Dalam
sistem pemeringkatan Fitch, BBBmerupakan level terbawah investment
grade. Kenaikan peringkat ini merupakan pencapaian simbolis yang luar
biasa setelah sejak Desember 1997, Indonesia kehilangan rating layak
investasi akibat krisis finansial Asia.

"Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat
dengan rasio utang yang rendah dan berkurang serta kerangka kebijakan
makro yang hati-hati," ujar Philip McNicholas, Direktur Kelompok
Asia-Pasific Sovereign Ratings Fitch, dalam keterangan pers kemarin.
Pencapaian itu membuat Indonesia menempati level yang sama dengan India,
Kolombia, dan Maroko.

Pasar keuangan sudah lama mengharapkan rating Indonesia dinaikkan ke
level layak investasi sehingga mempersempit jarak dengan negara-negara
BRIC, yang terdiri atas Brasil, Rusia, India,dan China. Fitch
memprediksi,pertumbuhan ekonomi Indonesia ratarata lebih dari 6% per
tahun sampai 2013 meski situasi ekonomi dunia belum kondusif.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat dan
berkurangnya ketergantungan pada pendanaan jangka pendek dari pihak luar.

Fitch memprediksi, seperti pada 2008,ekonomi Indonesia akan tetap kuat
menghadapi guncangan dari luar. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution
mengatakan, kenaikan peringkat itu membuktikan keberhasilan
Indonesiadalammenjagastabilitasekonomi makro sekaligus mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi
global. Dia berharap penguatan fundamental ekonomi dan reformasi
struktural terus berlanjut.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono menilai peningkatan
rating menjadi investment grade ini sangat besar pengaruhnya bagi
perekonomian Indonesia. Peningkatan peringkat ini membuat prospek
ekonomi Indonesia akan menjadi semakin baik sejalan dengan menurunnya
risiko dan biaya pinjaman."Secara umum kita menyambut baik upgrade dari
Fitch ini.

Harapan yang sudah lama ditunggu sejalan dengan berbagai upaya untuk
menerapkan kebijakan ekonomi yang konsisten dan berhati-hati,"kata
Hartadi. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat
Waluyanto menyambut baik kenaikan rating Indonesia."Sebenarnya sudah
kita antisipasi karena market sudah menganggap Indonesia selama ini
sudah investment grade," ujar Rahmat tadi malam. Beberapa indikator
makro ekonomi nasional mendukung jalan menuju peningkatan peringkat
investasi.

Dia melihat, tidak ada yang menjadi perhatian serius dari lembaga
pemeringkat terhadap pengelolaan fiskal Indonesia yang selama ini
dinilai cukup baik. "Rasio utang terhadap produk domestik bruto kita
turun, inflasi terjaga, fiskal juga bagus, serta defisit masih sangat
rendah," kata Rahmat. Indikator lainnya adalah imbal hasil (yield) dari
obligasi pemerintah sudah cukup rendah.

Dia mencontohkan,imbal hasil global sukuk yang diterbitkan pemerintah
pada November lalu hanya sebesar 4%. "Credit Default Swap (CDS)
Indonesia juga sudah sekitar 150 basis poin untuk (surat utang bertenor)
lima tahun, itu sudah masuk dalam kategori investment grade,"katanya.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyebut kenaikan peringkat itu agak
terlambat. Menurutnya, level layak investasi sudah lama diharapkan oleh
Indonesia."Itu sudah ada dalam harapan kami, meski pengakuannya sedikit
terlambat," papar Gita.

"(Kenaikan) akan memberikan dampak positif bagi investasi dan
perdagangan Indonesia." Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destry
Damayanti,mengatakan, peringkat investment grade bisa meningkatkan
kepercayaan diri Indonesia.Ada kemungkinan investasi yang masuk ke Tanah
Air, baik portofolio ataupun investasi langsung asing (foreign direct
investment) akan meningkat dengan drastis.

Dia memandang, kalau dilihat dari sisi ekonomi,perekonomian Indonesia
memang sedang dalam kondisi prima. Beberapa indikatornya antara lain
terlihat dari pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Tidak aneh kalau
banyak investor yang memandang Indonesia sebagai tempat yang sangat baik
untuk berinvestasi. Namun,di sisi lain,harus diakui masih banyak
pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah. Mulai dari
infrastruktur yang kurang memadai hingga korupsi yang dinilai masih tinggi.

Jika persoalan itu tidak segera dibenahi, modal asing yang mengalir
deras ke Indonesia menjadi tidak maksimal. "Ini harus diperhatikan oleh
pemerintah dan segera dicarikan jalan keluarnya," kata dia. Ekonom dan
analis pasar modal Mirza Adityaswara menilai, peningkatan peringkat
Indonesia ke investment grade sudah diduga para investor mengingat
stabilitas ekonomi Indonesia yang terus membaik.

Selama ini, tingkat imbal hasil (yield) surat utang negara Indonesia
sudah mencerminkan rating investment grade, contohnya yieldSUN rupiah
Indonesia jangka waktu 10 tahun hanya 6,2%, lebih rendah daripada
negara-negara Eropa yang peringkatnya masih A. Dia mengatakan,
investment grade merupakan cerminan bahwa Indonesia berhasil mengelola
ekonominya secara hati-hati, terutama rasio utang pemerintah hanya 25%
terhadap produk domestik bruto (PDB) dan defisit fiskal hanya 1,5% PDB.

Adapun pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, 6,5% dan inflasi yang rendah
tahun ini,4,0%. Dampak positif dari kenaikan peringkat ini adalah
danadana investasi portofolio jangka panjang akan mulai masuk ke
Indonesia.Begitu pula penanaman modal asing langsung akan mengalir ke
Indonesia. "Namun tentu saja agar FDI masuk, kita harus menyediakan
infrastruktur,"katanya.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/452140/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar