tim nasional U-23 ke pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
kemarin. Surat yang ditujukan kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan
Sekretaris Jenderal PSSI Tri Gustoro itu disampaikan teman dekat Rahmad,
Eddy Syahputra.
Rahmad, yang dimintai konfirmasi oleh Tempo melalui telepon seluler,
mengakui pengunduran dirinya semata karena tak mampu mencapai target
meraih medali emas pada SEA Games XXVI November lalu. "Ya. Alasannya
lebih karena saya yang merasa tak bisa mencapai target di SEA Games
kemarin,"kata Rahmad kemarin sore.
Saat ditanya apakah ada alasan lain, Darmawan menjawab tak ada. "Hanya
itu alasannya. Saya ingin soft landing saja,"kata Rahmad.
Alasan tersebut berbeda dengan pernyataan Rahmad sehari sebelumnya.
Seusai rapat dengan pengurus PSSI di rumah pengusaha Arifin Panigoro di
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin lalu, Rahmad mengisyaratkan
mundur jika PSSI ngotot melarang para pemain Liga Super Indonesia (LSI)
masuk ke timnas.
"Dalam situasi seperti ini, apakah pantas kita menyalahkan pemain?
Pemain kan dijadikan salah satu obyek dari masalah ini, padahal mereka
tidak tahu,"katanya saat itu.
Mantan pelatih Persija Jakarta dan Persipura Jayapura ini juga jengah
menyaksikan terbelahnya kompetisi menjadi dua, yakni Liga Prima
Indonesia (LPI) dan LSI. "Mengurus klub kecil mungkin akan lebih enak
jika tidak ada pembatasan. Mengurus klub besar tidak enak jika
dibatasi,"kata Rahmad.
Eddy Syahputra mengantar surat Rahmad ke kantor PSSI pada pukul 13.00.
Surat tersebut diterima oleh Sekretaris Ketua Umum PSSI, Dewi.
"Dia (Rahmad) meminta tolong untuk memberikan surat ini ke PSSI. Saat
saya tanya surat apa dan meminta izin membacanya, beliau mempersilakan,"
kata Eddy. "Saya kaget ternyata pengunduran diri,"ujarnya.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy, menyesali langkah
Rahmad."Memang disesali, tetapi kami tak akan stop sampai di sini. The
show must go on,"kata Bob. Agar persoalan menjadi jelas, kata Bob, PSSI
akan memanggil dan melakukan klarifikasi terhadap Rahmad.
ANGGA SUKMA | DWI RIYANTO | RINA WIDIASTUTI | ARIE FIRDAUS | ALI ANWAR
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar