Selasa, 13 Desember 2011

[Koran-Digital] KPK Belum Selidiki Aliran Duit ke Demokrat

Komisi Pemberantasan Korupsi akan menelusuri aliran dana dari PT
Anugrah, perusahaan milik Muhammad Nazaruddin, ke Kongres Partai
Demokrat di Bandung, melalui fakta persidangan.Terdakwa kasus suap
proyek Wisma Atlet SEA Games Palembang itu diharapkan mengungkap kasus
tersebut di persidangan, yang hari ini akan diisi dengan tanggapan jaksa
atas eksepsi terdakwa.

"Kalau fakta persidangan menunjukkan adanya informasi itu, tentu kami
kembangkan,"kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P., di kantornya kemarin.

Johan tidak menampik informasi mengenai duit itu muncul dalam
pemeriksaan bekas Bendahara Partai Demokrat tersebut. Namun informasi
itu perlu didukung alat bukti yang kuat.
"Salah satunya melalui persidangan,"ujar dia.

Dalam berbagai kesempatan, Nazaruddin pernah mengungkapkan bahwa
perusahaannya telah menyumbangkan Rp 50 miliar untuk Kongres Demokrat di
Bandung tahun lalu.
Uang itu digunakan untuk memenangkan Anas Urbaningrum menjadi Ketua
Demokrat. Yulianis, anak buah Nazar, memerinci bahwa uang itu diberikan
dalam dua mata uang, yaitu Rp 30 miliar dan US$ 8 juta. Duit itu
disebut-sebut berasal dari proyek pusat pelatihan dan sarana olahraga di
Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, yang tendernya dimenangi anak perusahaan
Nazar.

Johan mengatakan, KPK juga melakukan penyelidikan terhadap proyek
Hambalang, tetapi belum mengetahui korelasi antara duit tersebut dan
Kongres Demokrat. "Materi pemeriksaan, kami tidak bisa buka,"ujarnya.

Kuasa hukum Nazaruddin, Elza Syarief, berharap KPK bisa menindaklanjuti
pengakuan Nazaruddin dalam eksepsi yang disampaikan di persidangan pekan
lalu. Nazar menyebutkan peran teman satu partai dalam proyek itu.Yang
disebut antara lain Anas Urbaningrum, Mirwan Amir, Andi Alifian
Mallarangeng, dan Angelina Sondakh, dalam proyek pembangunan Stadion
Hambalang di Sentul, Jawa Barat. Dalam berbagai kesempatan, semua yang
disebut itu membantah tudingan tersebut.

Dalam nota pembelaannya, Nazar mengaku pernah diperintahkan Anas untuk
berkoordinasi dengan Angelina Sondakh, anggota DPR Komisi X yang
mengurusi soal olahraga. Ia juga mengaku pernah ikut dalam rapat di
kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dihadiri Andi Mallarangeng,
Ketua Komisi X Mahyuddin, dan Angelina. Dalam pembicaraan tersebut
disepakati Badan Anggaran akan membuat anggaran khusus untuk proyek
Hambalang.

TRI SUHARMAN | ISMA SAVITRI | EZTHER LASTANIA

http://epaper.korantempo.com/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/12/14/ArticleHtmls/KPK-Belum-Selidiki-Aliran-Duit-ke-Demokrat-14122011004009.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar