Selasa, 13 Desember 2011

[Koran-Digital] Pembunuhan Brutal Petani Diadukan ke DPR

Pembunuhan Brutal Petani Diadukan ke DPR
Laporan disertai video berisi pemenggalan kepala dua orang petani.
Rabu, 14 Desember 2011, 12:17 WIB
Arfi Bambani Amri, Nila Chrisna Yulika


VIVAnews - Puluhan warga Mesuji, Lampung, mengadu ke Komisi Hukum Dewan
Perwakilan Rakyat, melaporkan pembunuhan keji yang diduga dilakukan oleh
aparat penegak hukum pada awal tahun 2011. Pembunuhan keji ini dilakukan
saat penggusuran terhadap masyarakat dilakukan.

Atas kekejian ini, sekitar 30 warga Lampung tewas. Dalam pengaduannya ke
Komisi III ini, warga Lampung yang diwakili oleh kuasa hukumnya, Bob
Hasan, memutar video kekerasan yang diduga dilakukan oleh aparat penegak
hukum. Dalam video itu diperlihatkan adanya pembantaian yang dilakukan
dengan keji oleh orang-orang berseragam aparat.

Ada dua video yang merekam proses pemenggalan dua kepala pria. Sementara
tampak satu pria bersenjata api laras panjang dengan penutup kepala
memegang kepala yang telah terpenggal. Selain merekam pembunuhan keji
lainnya, video lain memperlihatkan kerusakan rumah penduduk.

"Bangunan ibadah dihancurkan, hasil panen singkong juga dirampas. Aparat
juga melakukan pemerkosaan terhadap janda, pada saat penggusuran," kata
Bob Hasan di Gedung DPR, Rabu 14 Desember 2011.

Peristiwa ini berawal dari perluasan lahan oleh perusahaan PT Silva
Inhutani sejak tahun 2003. Perusahaan yang berdiri tahun 1997 itu, terus
menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa sawit dan karet.

Sementara, mantan anggota DPR Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi, yang
ikut mendampingi warga mengatakan, perusahaan itu kesulitan mengusir
penduduk dan kemudian meminta bantuan aparat. Selain meminta
bantuanaparat, perusahaan itu juga membentuk kelompok keamanan sendiri.

"Mereka bentuk Pam Swakarsa untuk membenturkan rakyat dengan rakyat tapi
di belakangnya aparat. Ketika warga mengadu ke aparat tidak dilayani.
Intimidasi dari oknum aparat dan pihak perusahaan sangat masif di sana,"
kata Saurip. Dalam aksi penggusuran itu, setidaknya ada 30 korban tewas
dan ratusan warga terluka sejak tahun 2009 sampai 2011.

120 Petani Ditahan

Sementara salah satu penduduk yang juga menjadi korban dari Desa Simpang
Pematang, Mesuji, Mathias Nugroho, meminta kepada para anggota Komisi
Hukum untuk mendesak Kepolisian memberi perlindungan kepada warga. Hal
ini karena, hingga saat ini warga terus dihantui rasa takut.

Mathias juga menceritakan, setidaknya ada 120 warga yang ditahan
Kepolisian. Salah satunya, ayahnya, Yudas, dengan sangkaan menduduki
lahan tanpa izin.

"Bapak saya ditahan sudah tujuh bulan. Sudah divonis satu tahun di
pengadilan. Yang lain ada yang masih ditahan. Ada juga yang sudah
bebas," kata Mathias.

Selain terjadi di Meisuji, penggusuran dengan pembunuhan keji ini juga
terjadi di daerah Tulang Rawang Induk dan Tulang Rawang Barat.

Menanggapi hal ini, anggota komisi Hukum dari Fraksi Golkar Bambang
Soesatyo yang saat itu memimpin pertemuan dengan warga Lampung
mengatakan, akan segera menindaklanjuti kasus ini. "Telah tejadi
perbuatan biadab oleh PT Silva Inhutani dan kami, Komisi 3, akan
melakukan langkah-langkah selanjutnya," kata dia.

Sementara itu, anggota komisi hukum dari fraksi Partai Golkar Nudirman
Munir meminta menghadirkan Kapolda Lampung pada saat rapat dengan
Kapolri dengan Komisi III nanti malam. "Saya minta wakil korban rapat
dengan Kapolri nanti malam dan menghadirkan Kapolda lampung untuk
dimintai keterangan," kata dia.

Sementara Komisi III juga meminta rekaman video itu untuk dijadikan
barang bukti. "Nanti akan kami tunjukkan ke Kapolri," kata Bambang.

Sementara, Markas Besar Polri belum bisa mengkonfirmasi soal peristiwa
ini. Polri belum bisa memberikan keterangan adanya tuduhan serius itu.

"Kami belum tahu. Kami akan cek kebenarannya terlebih dahulu," kata
Kepala Divisi Humas Mabe Polri, Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman
Nasution saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu. (umi)


• VIVAnews

http://us.nasional.vivanews.com/news/read/272069-pembunuhan-brutal-petani-diadukan-ke-dpr

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar