PT Timah Ngebet Bentuk Bangka Tin Market
Senin, 12 Desember 2011 , 08:44:00 WIB
RMOL. Tak berlebihan jika sebagai salah satu penghasil timah terbesar
di dunia, Indonesia diharapkan bisa menentukan harga timah dunia.
Sebab, selama ini harga timah dunia selalu bergantung pada kondisi
global dan ditentukan negara lain.
Hal itulah yang membuat pengekspor timah menghentikan ekspor karena
harga pasaran dinilai terlalu rendah.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengaku optimistis
Indonesia bisa ikut menentukan harga timah, asalkan perdagangan timah
dapat dikelola dengan lebih cerdas.
"Industri timah Indonesia tidak perlu selalu bergantung pada kondisi
global. Bahkan industri timah Indonesia mampu menentukan kisaran harga
timah dunia," ujar Bayu di Jakarta, Jumat (9/12).
Menurutnya, Indonesia harus cerdas mengelola perdagangan
produk-produknya. Dilihat dari volume dan produksi, Indonesia adalah
produsen timah besar. Bahkan, mungkin salah satu terbesar di dunia.
Tapi dalam manajemen perdagangannya, Indonesia perlu lebih cerdas dan
pintar.
Saat ini, kata Bayu, harga patokan timah untuk seluruh dunia mengacu
pada pasar timah di London dan Malaysia. "Sedih sekali kita produsen
timah terbesar tapi kemudian perdagangan ditentukan orang lain. Nilai
tambah kita minimal. Menurut saya, kita tidak bisa lagi berposisi
seperti itu. Kita harus cerdas," tandasnya.
Kepala Humas PT Timah Tbk Wirtsa Firdaus mengatakan, pihaknya siap
merealisasikan pembentukan pasar timah. Pasar itu akan didorong
menjadi satu-satunya pintu keluar bagi timah Indonesia, yang setara 30
persen kebutuhan dunia.
"Menteri BUMN Dahlan Iskan secara terbuka sudah meminta PT Timah untuk
merintis pembentukan pasar timah," ujarnya di Bangka Belitung, Kamis
(8/12).
Menurutnya, Menteri BUMN sulit memahami harga timah yang dapat
ditentukan di Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) Malaysia. Padahal, jumlah
produksi dan tambang Malaysia jauh lebih rendah dibandingkan Indonesia.
Tahun lalu, total produksi yang dicatat sebagai ekspor Malaysia sebanyak
45 ribu metrik ton. Mirisnya lagi, sebagian produksi itu disumbang
Koba Tin, perusahaan Malaysia yang beroperasi di Bangka Tengah.
"Dengan Bangka Tin Market (BTM), Indonesia diharapkan bisa menentukan
harga. Kami siap menjadi inisiator BTM dan mendorongnya segera
terealisasi," jelasnya.
Dia juga menegaskan, PT Timah tidak akan memanfaatkan BTM sebagai
sarana monopoli ekspor timah. Produksi PT Timah hanya 40 persen dari
rata-rata 100 ribu ton ekspor Indonesia setiap tahun. Sedangkan
peleburan lain pasti dilibatkan dalam BTM.
Sebelumnya, pelaku industri timah dalam negeri menghentikan ekspor
timah batangan mulai 1 Oktober 2011. [Harian Rakyat Merdeka]
http://ekbis.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/12/12/48666/Menyedihkan...-Harga-Timah-Diatur-Malaysia-
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar