Senin, 12 Desember 2011 , 08:30:00 WIB
|
RMOL. Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum meminta Pimpinan KPK yang baru jangan banyak omong. Menurutnya, KPK di bawah kepemimpinan Abraham Samad sebaiknya lebih banyak bekerja memberantas korupsi daripada harus banyak berkomentar.
“Sama halnya dengan pimpinan KPK baru, kita harap tidak banyak bicara tapi banyak bekerja,” kata Anas, usai tanding sepakbola melawan jurnalis, di lapangan latihan PSSI, Senayan, Jakarta, kemarin.
Ia menegaskan, KPK periode kapan pun tugasnya tetap sama, yakni mencegah dan memberantas korupsi. Makanya, dia berharap KPK lebih banyak bekerja daripada banyak bicara. “Saya setuju KPK tidak perlu banyak dikomentari, beri mereka kepercayaan,” kata bekas Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR.
Terpisah, Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono mengaku optimis dengan kepemimpinan Abraham Samad di KPK dalam memberantas korupsi. “Berikan kesempatan, karena bagaimana pun mereka merupakan pilihan kita semua di DPR,” kata putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, itu.
Suami Aliya Rajasa putri Menteri Perekonomian Hatta Rajasa itu berharap lembaga anti korupsi tersebut bisa bekerja lebih maksimal.
“Tidak tebang pilih dan dapat menegakkan hukum sesuai apa yang diharapkan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Ibas.
Terkait penangkapan Nunun Nurbaeti, Ibas menyatakan, penangkapan tersangka kasus suap pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia itu merupakan nilai positif bagi hukum di Indonesia.
“Pertama-tama saya ucapkan selamat kepada para penegak hukum, KPK, kepolisian dan tim yang tergabung gabung dalam penangkapan,” putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa Ibas.
“Ini positif bagi penegakan hukum di Indonesia supaya tidak pandang bulu dan tebang pilih,” kata menantu Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu.
Seperti diketahui, Nunun yang juga istri bekas Wakapolri Adang Daradjatun itu ditangkap oleh interpol di Thailand, Rabu (7/12) pada sebuah rumah sewaan di Bangkok.
Penangkapan itu baru diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis (8/12), yang kemudian langsung mengirim tim ke Thailand. Setelah mencocokkan data dan memeroses semua administrasi, saat dibawa ke dalam pesawat Garuda, Sabtu (10/12), Nunun kemudian ditangkap oleh Tim KPK yang sudah berada di dalam pesawat, di sebuah bandara di Thailand.
Nunun langsung diterbangkan menuju Bandara Soekarno-Hatta dan tiba pada Sabtu (10/12) pukul 17.45. Nunun langsung dibawa ke Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, menjalani rangkaian pemeriksaan, setelah itu dititipkan di Rutan Pondok Bambu malam itu juga.
Ibas menegaskan, agar aparat bisa mengedepankan penegakan hukum dalam memeroses Nunun.
“Kami mendorong penegak hukum untuk bertindak seadil-adilnya, dan menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi di Indonesia,” ungkap Anggota DPR RI, itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar