Minggu, 18 Desember 2011

[Koran-Digital] MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MOHAMMAD NUH-Kuncinya Semua Anak Harus Sekolah

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MOHAMMAD NUH-Kuncinya Semua Anak Harus
Sekolah PDF Print
Monday, 19 December 2011
Peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia terbaru menurun
dibandingkan dengan peringkat negara lain. Penurunan tersebut akibat
rendahnya harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Dua hal itu
yang menjadi pekerjaan besar pemerintah.Apa kiat dan langkah pemerintah
untuk mengatasi masalah tersebut? Berikut ini wawancara dengan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.


Laporan UNDP mengenai IPM Indonesia terbaru terlihat menurun
dibandingkan sebelumnya, mengapa hal itu terjadi?

UNDP melakukan perubahan dalam menentukan kriteria pengukuran IPM.Pada
metode sebelumnya di kesehatan sama,yaitu harapan hidup waktu lahir,
begitu juga ukuran yang dilakukan BPS juga sama. Untuk pengetahuan,yang
lama dipakai melek aksara dan gabungan angka partisipasi kependidikan
(APK) mulai kasar hingga murni. Namun untuk perhitungan yang baru ini
pendidikan tidak memakai melek aksara lagi, tapi harapan lama sekolah
dan rata-rata lama sekolah.

Karena perubahan itu, tidak ada perbandingan dari tahun lalu,baik dari
peringkat maupun indeks. Sebab kriterianya berbeda. UNDP pun sudah
mengirim surat ke kami bahwa ada perubahan indikator tersebut meski
diakui,indeks Indonesia naik satu poin, yakni dari 0,613 ke 0,617.Hal
itu terlihat dari indeks kesehatan 0,779,pendidikan 0,584,dan pendapatan
per kapita 0,518. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya ini tidak
dapat karena variabelnya berbeda.

Oleh karena itu,saya ingin menjernihkan bahwa tidak benar bahwa indeks
IPM turun karena laporan dari UNDP-nya seperti itu. Negara yang naik
satu poin itu adalah Indonesia, Argentina,Filipina,Brasil, Peru.Lalu
yang dua peringkat antara lain Arab Saudi, Kamboja.Yang naik tiga
peringkat tiga negara,yakni Ukraina,Turki,dan Malaysia. Ada yang poinnya
tetap,yakni 120 negara seperti Norwegia dan Belanda.Namun ada juga 25
negara yang turun satu peringkat seperti Islandia, Portugal,Mesir.

Bagaimana jika dilihat dari rangkingatau peringkat?

Kalau rangking itu harus dilihat ada tidak perubahan dari jumlah
negara.Kan sekarang jumlah negaranya berubah dari 169 ke 187 sehingga
peringkat di dalamnya berubah lagi.Dulu negaranya ada 168, peringkat
kita 108, sekarang jumlah negaranya 187, peringkatnya 124.Memang iya
turun kalau dilihat dari rangking, tapi cara membacanya tidak cukup
seperti itu.Memang turun rangking-nya, dulu peringkatnya 108 dari 169,
sekarang 124 tapi dari total negara 187.

Masyarakat juga jangan salah membaca hanya dari rangkingkarena nilai
indeksnya kan naik dari 0,613 ke 0,617.Memang kenaikan indeksnya tidak 2
poin,3, apalagi 5.Oleh karena itu tema besarnya adalah bagaimana
melakukan percepatan agar naiknya tidak satu poin,tapi di atas itu.

Apa langkah yang digunakan untuk menaikkan indeks tersebut?

Upaya percepatan itu yang diukur kan rata-rata lama sekolah dan harapan
sekolah sehingga ini yang harus digarap.Cara yang simpel ialah semua
anak sekolah itu harus sekolah. Karena kalau tidak sekolah dia menjadi
pembagi. Misalnya ada keluarga yang punya 10 anak,yang lima sekolah 10
tahun dan lima lagi tidak sekolah,berarti rata-ratanya cuma 1 tahun
sehingga yang tidak sekolah akan menjadi beban.

Kedua,tidak cukup hanya itu,siswa pun tidak boleh drop out (DO). Jadi
yang sudah sekolah SD enam tahun ini harus dikawal jangan sampai
berhenti di SD,juga tidak boleh tidak ada yang melanjutkan sehingga
kalau lulus SD harus didorong ke SMP sebanyak-banyaknya. Begitu juga di
SMP tidak boleh ada yang DOdi tahap ini. Yang DO di SD itu pada 2011 ada
489.000 anak dan yang tidak melanjutkan 366.000 anak.

Ini yang harus dikurangi yang tadinya DO itu 489.000 harus ditekan dan
kita usahakan pada 2012 ini hanya tinggal 94.000 dan yang tidak
melanjutkan tinggal 115.000. Demikian juga untuk SMP dan SMA. Dengan
skenario ini pada 2012 yang DO itu untuk SD 390.000,SMP berkurang
152.000,dan SMA 262.000 anak.Akhirnya kalau dikurangi kita ada tambahan
siswa baru di SD 850.000, yang SMP ada tambahan 610.000 siswa,dan SMA
ada tambahan 1 juta siswa,sementara perguruan tinggi ada tambahan
100.000 siswa.

Implementasinya yang akan dilakukan untuk mengatasi itu?

Kita beri beasiswa untuk siswa miskin di SD dan sistemnya diubah.Kita
masukkan fungsi keterjaminan anak yang sudah mendapatkan beasiswa di SD
nanti di SMP-nya akan dapat lagi sehingga dia tidak ragu lagi masuk
SMA.Lalu untuk melanjutkan dari SMA ke kuliah kanada Bidik Misi. Jika
skenario kita lakukan,yang namanya expectated years of schooling atau
harapan sekolah akan naik jadi 7,4 tahun dari yang tadinya 5,8
tahun.Kalau ini dilakukan,skenarionya akan ada kenaikan di indeks
tersebut.Selain itu,kita juga akan bangun sekolah-sekolah di daerah yang
masih tertingal.

Sejauh mana faktor ekonomi bisa memengaruhi rata-rata lama sekolah?

Dari studi yang dilakukan,anak tidak melanjutkan sekolah, terutama untuk
SD itu 70% karena biaya sehingga kalau persoalannya biaya, solusinya
dengan beasiswa dan bantuan subsidi miskin. Ditambah lagi adanya BOS
akan makin berdampak besar.Meskipun masih ada pungutan namun bisa
sedikit mengurangi beban melalui program BOS.BOS kita naikkan kan dalam
rangka mengurangi beban sehingga orang lebih berminat sekolah.Kalau
tohmemang masih kurang lagi,ditambah beasiswa itu.

Bagaimana untuk yang usia 25 tahun ke atas yang masih buta huruf?

Itu memang menjadi persoalan,tetapi kita memberikan paket-paket, yakni
paket A,B,dan C,bagi mereka.Kalau toh mereka tidak mau bersekolah,
pemerintah bertekad anakanak usia muda jangan sampai tidak
sekolah,jangan sampai kalau usia sekolah SD tidak sekolah,tapi sembari
yang tua dibuka paket A,B dan C dan perguruan tinggi sehingga ujungnya
bukan pendidikan SD hingga perguruan tinggi,tapi bagaimana mewujudkan
pendidikan sepanjang hayat karena meskipun sudah tua mau melanjutkan
sekolah.

Sejauh mana dampak kenaikan anggaran pendidikan dengan kenaikan IPM?

Yajadi anggaran pendidikan akan naik terus, bahkan kita perkirakan
hingga 2015 itu ada sekitar Rp400 triliun,itu sama dengan 2004 total
anggaran APBN. Tentu dengan kenaikan anggaran,berarti fleksibilitas kita
untuk memberikan beasiswa lebih leluasa. Untuk anggaran pendidikan 2012
yang sudah disetujui Badan Anggaran DPR itu Rp290 triliun lalu
diperkirakan pada 2013 naik Rp318 triliun–320 triliun. Karena treknya
naik Rp40 triliun.Tentu dengan uang tambah ada fleksibilitas meskipun
jumlah penduduknya akan nambah pula.Lalu budaya sekarang kan lebih bagus
kalau dulu anak 10 tahun sudah menikah sekarang kan kesadaran untuk
sekolah lebih bagus.

Apakah rasio sekolah yang ada dengan jumlah siswa sudah ideal?

Kalau di SD total sekolah sudah cukup meskipun ada yang rusak.Dari APK
SD sudah di atas 100 meski APM masih di bawah.Justru yang kurang di SMP
yang APK-nya baru 90 % dan SMA masih 80%,sehingga jika mau nambahsekolah
itu ya harus di jenjang SMP dan SMA ke atas. neneng zubaidah

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/452871/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar