Senin, 12 Desember 2011

[Koran-Digital] Megawati: Perangi Politik Koruptif

Megawati: Perangi Politik Koruptif PDF Print
Tuesday, 13 December 2011
BANDUNG– Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Megawati Soekarnoputri menilai bangsa ini sedang menghadapi politik
degradasi mental secara sistematis melalui pelembagaan korupsi.

Mega menegaskan,selaku pimpinan partai dirinya siap memimpin perang
terhadap politik koruptif agar pengelolaan negara ke depan sesuai visi
dan misi para pendiri bangsa ini. "Korupsi benar-benar merusak dalam
setiap relung pengambilan keputusan melalui APBN, penerimaan negara, dan
melalui kebijakan," kata Mega dalam pidato politiknya pada pembukaan
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP di Harris Hotel & Conventions
Festival CTLink, Kota Bandung,kemarin.

Peserta rakernas adalah para pengurus DPP (pusat), DPD (provinsi),dan
cabang pelopor se-Indonesia, serta para anggota Fraksi PDIP di
DPR/MPR.Selain itu, ada juga organisasi sayap sebagai peninjau. Selain
dihadiri jajaran petinggi PDIP, pembukaan Rakernas I PDIP juga dihadiri
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf,
serta perwakilan pimpinan pusat dan daerah beberapa parpol lain.

Mega melanjutkan, publik sebenarnya dapat melihat secara kasatmata aneka
politik koruptif seperti aksi penyuapan dalam pemilu melalui dana Beras
untuk Rakyat Miskin (Raskin), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan bantuan
sosial lainnya yang dikucurkan deras menjelang pelaksanaan pesta
demokrasi. Celakanya, kebijakan yang intensif dilakukan pada Pemilu 2009
itu kini direplikasi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di berbagai
daerah melalui dana hibah maupun dana bantuan sosial (bansos) lainnya.

"Sekarang seolah rakyat menunggu kucuran uang, seolah- olah mereka rela
menunggu datangnya uang untuk ditukar dengan suara. Saya tegaskan, ini
adalah upaya mengerdilkan mental dan jiwa rakyat.Korupsi adalah musuh
kita semua. Ini momentum untuk memeranginya," ungkap putri Bung Karno
itu. Mega juga memprihatinkan sedemikian luas dan dalamnya skala serta
daya penetrasi korupsi.

Kabar tentang korupsi tidak pernah absen dari pemberitaan media massa
sehari-hari. Modus operandi yang terungkap pun kian kompleks dan
bervariasi.Sebagian bahkan tidak pernah terbayang sebelumnya. Semakin
banyak lapisan generasi yang terkontaminasi virus korupsi sehingga hal
itu telah menjadi budaya. "Jika kita biarkan terus, bangsa ini dalam
waktu singkat akan mengalami kemerosotan tanpa bisa menemukan jalan
baliknya.Kita sedang berada di bibir jurang kehancuran.

Adalah tugas ideologis setiap warga PDIP untuk menemukan jalan keluar
agar situasi buruk ini dapat dihindari,"tandasnya. Selaku ketua umum DPP
PDIP, dia menginstruksikan para kader parpol berlambang banteng ini
menjadi pelopor gerakan pemberantasan korupsi. Mega menegaskan, bangsa
ini telah menjadi saksi daya rusak korupsi."Kita tidak perlu menunggu
lebih banyak bukti lagi untuk sampai pada kesimpulan bahwa korupsi
adalah musuh hari ini dan masa depan bangsa. Enough is enough pada korupsi.

Mari bahu-membahu belajar dan mengembangkan sikap antikorupsi, baik di
kalangan partai maupun di kalangan rakyat," ucap Mega. Dia mengakui
bahwa partai memang memerlukan biaya untuk konsolidasi, untuk mendidik
calon-calon pemimpin bangsa, untuk pendidikan politik rakyat, dan untuk
membiayai pemilu. Namun, itu semua tidak boleh menjadi pembenaran untuk
korupsi.

Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menegaskan partainya akan konsisten
mengawal kasus-kasus hukum agar diselesaikan secara berkeadilan. Khusus
untuk penanganan kasus skandal Bank Century, PDIP telah menginstruksikan
para kader di daerah untuk menagih penegak hukum agar mendorong
penyelesaian kasus tersebut. Sementara itu, Ketua Panitia Rakernas I
PDIP Puan Maharani mengatakan, rakernas ini bukan hanya menjadi tempat
untuk merumuskan program partai pada 2012.

Namun, yang lebih penting,bagaimana PDIP ikut mengobarkan kembali
harapan rakyat yang sudah putus asa akibat beratnya beban hidup. "Karena
itulah, rakernas ini juga akan membahas berbagai persoalan aktual bangsa
dan negara seperti masalah kemiskinan, korupsi, juga persoalan
pendidikan dan kesehatan yang masih menjadi potret buramnya indeks
kesejahteraan rakyat,"katanya. Pidato politik Megawati mendapat sambutan
luar biasa dari para peserta rakernas.

Di sela orasi,Megawati juga sempat berkelakar sehingga mengundang tawa
para hadirin. "Wakil Gubernur Jawa Barat itu kan terkenalnya Dede Yusuf,
tapi saya baru tahu ternyata nama resminya Yusuf Macan Effendi.Saya kira
namanya sudah ganti,"ucap Megawati. Sebelum Mega menyampaikan orasi
sempat terjadi padam listrik di ruangan rakernas hingga sekitar 10
menit.Ketika itu, Puan Maharani sebagai ketua panitia rakernas sedang
menyampaikan laporan kerja panitia.

Insiden ini membuat sibuk para pengurus partai termasuk panitia
pelaksana. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Tjahjo Kumolo bahkan hingga
beranjak dari tempat duduknya untuk menemui manajemen Harris Hotel.
Begitu listrik mengalir kembali, Puan melanjutkan pidatonya. Seusai
pembukaan, agenda dilanjutkan dengan rapat konsolidasi internal partai
yang diikuti seluruh pengurus PDIP mulai DPD (kepengurusan tingkat
provinsi),DPC (kabupaten/ kota), hingga anggota DPR/ DPRD.

Dalam rapat ini, para kader kembali mendapat pengarahan khusus dari
Megawati Soekarnoputri. Agenda rakernas akan ditutup dengan
pembacaankeputusanpolitikpartai pada Rabu (14/12) besok.Akan ditetapkan
pula rekomendasi untuk tingkat internal. rahmat sahid/ atep abdillah
kurniawan
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/451300/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar