Rabu, 14 Desember 2011

[Koran-Digital] IDI Tawarkan Second Opinion

IKATAN Dokter Indonesia (IDI) menawarkan second opinion menyangkut
diagnosis medis tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia Miranda Goeltom, Nunun Nurbaeti.

Second opinion dari institusi medis yang kredibel dibutuhkan untuk
mengakhiri perbedaan antara dokter Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
dan dokter pribadi Nunun, Andreas Harry, soal penyakit tersangka. KPK
berkesimpulan Nunun tidak sakit ingatan, sedangkan Andreas berkukuh yang
bersangkutan

menderita lupa berat atau stroke amnesia kognitif.

"Kalau ada dispute diagnosis penyakit dari dua pihak, IDI menawarkan
diri untuk dimintai second opinion oleh penegak hukum," ujar Ketua IDI
Prijo Sidipratomo, kemarin.

Juru bicara KPK Johan Budi menyambut baik tawaran IDI tersebut. "Tapi
second opinion hanya akan dilakukan jika ada argumen lupa dari Nunun
pada pemeriksaan lanjutan nanti.

Dokternya pun harus KPK yang menentukan sesuai dengan keperluan,"
tandasnya.

Nunun hingga kemarin masih dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta
Timur. Pihak rumah sakit akan melakukan serangkaian pemeriksaan selama
lima hari dengan melibatkan sembilan dokter spesialis untuk menentukan
kondisi yang bersangkutan.

Secara terpisah, Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana
mengungkapkan Miranda Goeltom saat ini berada di Bali. Ia yakin Miranda
tidak di luar negeri lantaran paspornya sudah ditarik pada saat surat
cegahnya keluar, Selasa (13/12).

(Tlc/Mad*/X-16)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2011/12/15/ArticleHtmls/IDI-Tawarkan-Second-Opinion-15122011001037.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar