Minggu, 18 Desember 2011

[Koran-Digital] EKONOMI AMERIKA SERIKAT-Antara Utang dan Upaya Penciptaan Lapangan Kerja

EKONOMI AMERIKA SERIKAT-Antara Utang dan Upaya Penciptaan Lapangan Kerja
PDF Print
Monday, 19 December 2011
Krisis utang sebenarnya bukan hanya menjadi masalah di Eropa.Di Amerika
Serikat (AS),masalah utang juga menjadi momok tersendiri dan mengancam
negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.

Hanya,masifnya krisis utang di Eropa seolah menenggelamkan masalah
keuangan yang kini sedang melanda Paman Sam.Diakui, AS memang lebih
piawai mengelola krisis utangnya. Maka yang muncul ke permukaan adalah
upaya-upaya pemerintah Presiden Barack Obama menggenjot perekonomian.
Publik seolah lupa bahwa AS kini juga menjadi salah satu negara dengan
utang publik terbesar di dunia yakni sekitar 10,9 triliun euro (USD14,61
triliun) atau setara dengan 101% PDB-nya.

Upaya yang dilakukan Obama bersama jajaran pemerintahannya dalam
mengelola masalah menggunungnya utang memang patut diacungi jempol.Dia
mampu meyakinkan kepada pendukungnya baik di parlemen maupun di tingkat
pemilih bahwa AS bisa kembali tumbuh dan menjadi salah satu pusat
ekonomi dunia.Beragam program diusung Obama dari menggenjot kerja sama
perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership (TPP) di kawasan
Asia-Pasifik hingga mengegolkan undang-undang kenaikan pajak bagi orang
kaya.

Salah satu upaya yang cukup berhasil dilakukan Obama adalah dalam hal
menggenjot pasar tenaga kerja.Indikator pengangguran pada November lalu
menunjukkan bahwa terjadi penurunan menjadi hanya 8,6% dibanding bulan
sebelumnya 9%. Data pengangguran November merupakan yang terbaik dalam
2,5 tahun pascakrisis keuangan yang juga bermula di AS itu. Indikator
lainnya adalah naiknya penjualan ritel sebesar 0,5% pada Oktober.

Managing Director Decision Economics New York Cary Leahey
mengatakan,meski beberapa indikator perekonomian membaik,aktivitas
manufaktur masih belum berkembang dengan cepat. "Itu cukup mengecewakan
saat pertama kami lihat dalam beberapa minggu terakhir," ujarnya seperti
dikutip Reuters,Senin (5/12). Para ekonom memperkirakan, ekonomi AS akan
berkembang secara bertahap pada kisaran 2% tahun depan, dipengaruhi
masalah ekonomi Eropa yang diprediksi masuk ke zona resesi akibat krisis
utang zona euro.

Gubernur Bank Sentral Chicago (Federal Reserve Bank of Chicago) Charles
L Evans mengungkapkan,Bank Sentral AS (The Fed) harus mengambil tindakan
segera untuk menyuntikkan pendanaan baru ke dalam sistem pemulihan
AS.Jika tidak,AS akan mengalami risiko pertumbuhan yang lebih rendah
secara permanen. "Terlalu banyak yang dipertaruhkan bagi kita untuk puas
terhadap kondisi ekonomi saat ini,"tegasnya.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/452851/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar