Minggu, 18 Desember 2011

[Koran-Digital] Bambang Widjojanto: Lawan Korupsi

Lawan Korupsi PDF Print
Monday, 19 December 2011
Terpilihnya Dr. Bambang Widjojanto , SH, MH menjadi salah satu pimpinan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diyakini bisa membangun optimisme
melawan korupsi di tengah kepercayaan publik kepada aparat penegak hukum
mulai menurun.

Tak bisa dipungkiri,upaya pemberantasan korupsi terkesan hanya jalan di
tempat.Itu sebabnya masuknya Bambang di lembaga ad hoc ini diharapkan
bisa membawa angin segar bagi upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Bagi Bambang,selain membangun optimisme,hal lain yang harus dilakukan
oleh pimpinan KPK adalah menghilangkan sikap saling curiga.Pimpinan KPK
harus bisa bekerja dengan baik dan lebih berkonsentrasi dengan tugas
pemberantasan korupsi. Berikut petikan wawancara dengan Bambang
Widjojanto dengan SINDOsaat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu:

Upaya pemberantasan korupsi saat ini terkesan jalan di tempat.Pendapat Anda?

Kalau saya mau bilang begini,dengan maraknya kasus korupsi yang ada,
harusnya optimisme tetap dihidupkan.Kalau orang sudah tidak
optimistis,tidak ada lagi elemen kehidupan. Saya tidak akan mengeluh ini
kurang itu atau pemberantasan korupsi jalan di tempat. Kita harus
bijak.Harusnya dengan adanya keterbatasan yang ada,kita harus
mengoptimalisasikannya. Jadi sekali lagi kita tetap harus optimis
menjadikan Indonesia bebas korupsi.

Sampai kapan kita berharap Indonesia bisa bebas korupsi?

Memang kita tidak bisa mengelak jika sekarang ini kita berhadapan dengan
situasi yang sudah sangat parah.Tetapi,itu tidak berarti membuat kita
tidak optimistis. Kita harus yakin bahwa kita bisa.Sikap konsisten untuk
terus berjuang juga sangat diperlukan.Kita harus hindari sikap-sikap
pesimistis dan pragmatis.Menurut saya, ketika dalam situasi terdesak,
mungkin sulit,tetapi di situlah justru konsistensi kita diuji. Justru di
sinilah tantangannya.

Pandangan Anda,seburuk apa korupsi di Indonesia?

Kalau mengacu pada hasil survei Transparency International (TI) 2011
soal indeks persepsi korupsi Indonesia naik 0,2 poin.Jadi, sekarang
3,0.Dari titik itu harusnya kita mengapresiasi bahwa program-program
korupsi diapresiasi baik oleh penyurvei.Satu itu harus
diapresiasi.Kedua,seharusnya dengan apa yang kita punya saat ini
harusnya lebih bagus lagi.Ini yang harus dilakukan untuk
mengoptimalisasi semua sumber daya agar maksimal. Supaya kita lebih
sistematik ke depan dalam pemberantasan korupsi.

Banyaknya pejabat yang korupsi,menurut Anda,faktor apa yang menjadikan
mereka berbuat?`

Tentu saja penyebabnya ada banyak hal.Bisa jadi pejabat berbuat korupsi
karena kebijakannya memang membuka ruang korupsi sendiri. Karena
kebijakan itu sendiri potensial menciptakan korupsi.Bisa juga karena
mekanisme pengawasan terhadap penyalahgunaan kewenangan tidak efisien
tidak efektif.Bisa juga karena secara kelakuan (behavior) memang maunya
nyolong,jadi itu yang harus dikontrol.

Tak bisa dipungkiri, banyak hambatan besar dalam upaya memberantas
korupsi di Indonesia.Tanggapan Anda sendiri bagaimana?

Kalau saya melihatnya justru dengan problem yang besar itu merupakan
tantangan tersendiri.Semakin banyak tantangan berarti ladang beramal
kita juga besar. Mudah-mudahan kita bisa syahid di situ.Kalau orang mati
syahid di situ kanmudahmudahan diterima oleh Allah dengan sangat baik.

Ada yang ingin disampaikan setelah Anda ditetapkan sebagai wakil ketua KPK?

Harus diapresiasi lah ini kanhasil maksimal dari proses dan cara
pemilihan dari DPR. Jadi harus diapresiasi.Poinnya hanya itu saja,harus
diapresiasi.

Terkait program 100 hari prioritas yang akan dikerjakan nanti seperti apa?

Mungkin tidak bisa ukurannya 100 hari.Ukurannya adalah ada kasus-kasus
yang sudah masuk dalam agenda KPK.Ini maksudnya yang sudah masuk dan
dikerjakan KPK.Maka mudahmudahan pimpinan KPK yang sekarang ini bisa
merumuskan kira-kira kasus-kasus mana yang sudah bisa diselesaikan dan
mana yang masih bermasalah. Jadi,harus ada hands note.

Tapi,pimpinan yang baru harus membuat prioritas, perlu membuat
indikator, yang mana yang mendapat perhatian publik dan yang harus
diselesaikan.Selain itu,perlu dirumuskan juga masalahnya di mana,apakah
pembuktiannya yang kurang,sumber dayanya kurang, atau masalah
lainnya.Kalau beban pembuktiannya berarti harus diinvestigasi lagi.
Kalau jumlah SDM kurang, harus ditingkatkan.Itu nanti harus dilihat apa
sih problemnya. Mudah-mudahan sudah ada identifikasi problemnya,
sehingga strategi intervensinya bisa lebih sederhana lagi.

Lalu soal kasus-kasus besar,seperti Century, bagaimana nanti Anda
menyelesaikan kasus tersebut?

Sekali lagi,harus kami identifikasi.Karena kasus besar kanbisa jadi
karena medianya yang memberitakan terus.Jadi standarnya harus jelas
dulu.Tapi,kalau bagaimana menyelesaikan kasus itu,kami harus melakukan
kajian.Mudah-mudahan kajian yang sudah dilakukan oleh teman-teman
terdahulu, pimpinan terdahulu,sudah dikerjakan dengan maksimal. Artinya
kami tinggal mengeksekusi saja.

Anda dipilih lembaga politik DPR yang sudah pasti penuh kepentingan
kabarnya, ada pihak berkepentingan dengan pimpinan KPK yang baru agar
kasusnya aman?

Jangan terlalu curiga begitu.Kalau saya harus menghilangkan
kecurigaankecurigaan seperti itu.Yang harus dibangun pimpinan KPK adalah
trust building. Kalau Anda bekerja sama sudah punya persepsi
faksionalisasi dan kecurigaan,itu tidak bisa kerja karena nanti
pekerjaannya adalah mencurigai yang lain.

Apa yang akan Anda lakukan jika menghadapi kasus yang melibatkan politisi?

Kalau saya sederhana sekali.Harus dibangun komunikasi yang saling
memperkuat.Kalau berdasarkan temuan-temuan kasus,fakta-fakta yang secara
yuridis bahwa seseorang dinyatakan bersalah maka aturannya menyatakan
harus dijalankan. Komunikasi untuk saling memperkuat dan mengingatkan
harus dilakukan.Satu lembaga pengawasan dan satu lembaga penegak hukum
harus bersinergi. nurul huda

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/452897/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar