Minggu, 18 Desember 2011

[Koran-Digital] Automotif Melaju Kencang

Automotif Melaju Kencang PDF Print
Monday, 19 December 2011
Salah satu subsektor industri yang punya peranan besar menggenjot
pertumbuhan industri dan juga ekonomi nasional,adalah sektor automotif.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bahkan menyanjung sektor
automotif yang bertumbuh secara pesat ini sebagai sektor yang
berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi,serta menekan laju inflasi.


Pasar dari sektor yang menjadi salah satu andalan Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) itu juga semakin cemerlang. Terbukti,angka
penjualan kendaraan terus meningkat secara signifikan dari tahun ke
tahun.Tahun ini penjualan diprediksi bisa mencapai 840.000 hingga
850.000 unit, naik lebih dari 10% dari realisasi penjualan pada 2010
sebesar 764.700 unit.

Bahkan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)
optimistis, realisasi penjualan mobil hingga akhir 2011 akan menembus
target tersebut ke angka 880.000 unit,dengan catatan,penjualan di
Desember bisa mencapai minimal sebesar 77.000 hingga 80.000 unit.
Perkembangan itu menyebabkan pemerintah semakin percaya diri bahwa
kinerja industri automotif nasional beberapa tahun ke depan akan mampu
mengalahkan Thailand yang saat ini menjadi pemimpin di kawasan Asia
Tenggara.

Pasalnya,Indonesia merupakan negara ideal untuk dijadikan sebagai lokasi
supply chaindan basis produksi untuk kawasan Asia Timur. Pada tahun
2010,produksi kendaraan nasional masih kalah dibandingkan Thailand.
Thailand mampu bertahan di posisi ke-12 besar dunia dengan total volume
produksi sekitar 1,65 juta unit, sedangkan Indonesia masih berada di
posisi ke-21 dengan produksi 702.508 unit. Jadi, total produksi
Indonesia baru sekitar 42,69% terhadap produksi Thailand.

Kini dengan bayangan mampu mengungguli Thailand, pemerintah menegaskan
komitmennya untuk mendukung industri automotif nasional secara penuh
dengan memberikan berbagai kemudahan, berupa insentif fiskal dan
nonfiskal. Pengusaha yang tergabung dalam Gaikindo pun diminta terus
konsisten menjaga daya saing,inovasi,serta meningkatkan pertumbuhan
industri automotif nasional.

Di sisi lain,pemerintah bertekad pula memenuhi kebutuhan dukungan
infrastruktur yang memadai sebagai faktor konektivitas meningkatkan daya
saing. Namun sayangnya, dengan segala rencana yang telah
disiapkan,krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa
serta bencana banjir yang terjadi di Thailand beberapa waktu lalu
menjadi awan mendung yang menggayuti pasar automotif tahun depan.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto misalnya,
memperkirakan pertumbuhan pasar automotif baik mobil maupun motor tahun
depan tidak akan mencapai dua digit,atau akan berada di bawah 10%.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto
menambahkan,krisis ekonomi global berpotensi menghambat produksi serta
penjualan perusahaannya. Bahkan,dia khawatir dampaknya bisa terjadi
dalam jangka waktu yang lama.

"Krisis ekonomi di Eropa yang dikhawatirkan bisa mengeringkan likuiditas
di Indonesia.Kalau terjadi krisis likuiditas,sehingga kredit kendaraan
akan terganggu," jelas Joko. Masalah likuiditas bisa berdampak langsung
terhadap daya beli masyarakat, mengingat saat ini sekitar 75% penjualan
kendaraan bermotor masih dilakukan secara kredit.

Menurut dia,ada sejumlah faktor lain yang juga berpotensi menghambat
penjualan mobil pada tahun 2012,yakni pajak progresif, kemacetan akibat
kondisi infrastruktur yang tidak memadai,inflasi,dan nilai tukar mata
uang rupiah terhadap dolar.Selain itu,kenaikan pajak kendaraan bermotor
seperti bea balik nama (BBN) yang sebesar 15% juga diperkirakan akan
menghambat penjualan sepeda motor pada tahun depan.

Satu hal lagi yang perlu menjadi perhatian adalah program mobil murah
dan ramah lingkungan (low cost and green car) yang dicanangkan oleh
pemerintah,hingga saat ini belum juga ada kejelasan soal detail program
tersebut. Padahal, sejumlah produsen mobil seperti Toyota dan Daihatsu
dikabarkan telah siap untuk terlibat dalam program itu.

Pemerintah melalui Kemenperin menegaskan, regulasinya baru akan rampung
tahun depan. Rencananya, pemerintah akan memberikan diskon pajak berupa
pengurangan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) bagi produsen yang
memproduksi mobil murah.Hal itu menjadi kepastian yang ditunggu dunia
usaha. ● sandra karina

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/452856/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar