Selasa, 13 Desember 2011

[Koran-Digital] Waspadai Kelainan Kelenjar Tiroid

Hipotiroid pada wanita hamil bakal melahirkan generasi yang lambat merespons."

dr Em Yunir SpPD Sekjen Perkeni

TIROID adalah kelenjar kecil dengan diameter sekitar 5 sentimeter yang terletak di leher, tepat di bawah jakun, yang dihubungkan dengan ismus sehingga bentuknya menyerupai huruf H.

Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan nyaris tidak bisa diraba. Jika membesar, tiroid atau sering juga dibilang kelenjar gondok baru bisa dengan mudah diraba lantaran bakal membentuk benjolan yang terletak di jakun.

Tidak kurang dari 300 juta penduduk dunia mengalami gangguan kelenjar tiroid. Penderita kelainan kelenjar tiroid memang tidak sebanyak pada kasus diabetes. Itulah sebabnya penyakit ini kerap dianggap lalu saja oleh masyarakat. Padahal, kelainan pada organ yang merupakan pengendali utama metabolisme tubuh ini bisa berdampak sangat berbahaya.

Kelainan pada kelenjar gondok dapat menyebabkan kejadian hipotiroid. Menurut Sekjen Perkumpulan Endrokonologi Indonesia (Perkeni) dr Em Yunir SpPD, sebagian besar kondisi hipotiroid disebabkan tubuh kekurangan pasokan yodium yang akan berdampak pada penurunan inteligensi.

Dalam jangka panjang, kondisi tersebut akan melahirkan generasi yang lambat dalam merespons, mengalami keterbelakangan mental, mudah lelah, dan cacat fisik. “Hipotiroid pada wanita hamil bakal melahirkan generasi yang lambat merespons,“ tegasnya dalam sebuah seminar di Jakarta, kemarin. Saat ini, diperkirakan terdapat 3%-4% wanita hamil yang mengalami hipotiroid dan ditengarai akan melahirkan anak dengan kondisi seperti itu. Bila tubuh kekurangan yodium, ujarnya, kelenjar gondok akan bekerja lebih keras karena kebutuhan tubuh akan yodium jumlahnya tetap. Lantaran bekerja lebih keras, tiroid akan membengkak. “Inilah yang kerap disebut orang awam sebagai penyakit gondok.“ Pemberian garam yodium merupakan tindakan paling murah dan mudah untuk mencegah penyakit gondok. kan pada pasien hipertiroid ialah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B15 untuk meningkatkan pengambilan oksigen di dalam otak, menambah sirkulasi darah perifer, dan menambah oksigen pada jaringan otot jantung.

Menurut Prof Dr Johan S Masjhur SpPD-KEMD SpKN, prevalensi penyakit tiroid lebih banyak dialami pada perempuan. Jumlahnya 5-7 kali lipat lebih besar daripada pria.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Sri Hartini menambahkan, pengobatan pada kelainan tiroid dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembedahan, penyinaran sinar radioaktif secara berkala, dan terapi sulih hormon. (Tlc/S-5)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2011/12/14/ArticleHtmls/Waspadai-Kelainan-Kelenjar-Tiroid-14122011013024.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar