Rabu, 21 Desember 2011

[Koran-Digital] Wakil Rakyat, Kembalilah ke Jalan yang Lurus

`Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Yang menguasai hari pembalasan Hanya Engkaulah Yang kami sembah Dan hanya kepada Engkaulah Kami mohon pertolongan Tunjukkan kami jalan yang lurus Jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat Bukan mereka yang dimurkai Dan bukan mereka yang sesat' ITULAH bait-bait lagu berjudul Pembuka yang sengaja diciptakan khusus oleh Yok Koeswoyo buat para anggota DPR. Terjemahan dari Surah Al Fatihah itu sengaja dijadikan oleh salah satu personel legenda musik Indonesia Koes Plus itu untuk mengetuk hati nurani politisi Senayan yang saat ini dinilainya sudah keblinger.

“Anda tahu arti kata ‘poli’? Artinya adalah banyak. Nah sekarang ini, di sini, anggota DPR itu bukan lagi politisi, tapi politikus, jadi artinya

banyak tikus. Kita itu punya kasih damai di hati, itulah jawabannya,” paparnya di hadapan wartawan yang mengerubunginya di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Sepinya Gedung DPR karena para wakil rakyat sedang reses tak menyurutkan langkah pemilik nama asli Koesroyo itu untuk menyambangi gedung wakil rakyat.

Dengan penuh semangat, ia nyanyikan lagu Pembuka itu untuk mengingatkan DPR agar sadar kepada tugas mulianya yakni menyalurkan aspirasi rakyat. Sedikit parau memang suaranya mengingat usianya sudah menginjak 67 tahun pada 3 September lalu. Namun lengkingan khas suara tingginya tidak banyak berubah.

Alhasil, orang-orang yang sebelumnya hanya memandanginya dari jauh mulai mendekat saat Yok mendendangkan lagunya itu. Seusai bernyanyi, Yok langsung membagikan kepingan cakram yang berisi lagunya itu kepada orangorang yang mengerumuninya.

Ia berharap politisi Senayan bisa membuka mata lebarlebar dan jangan terus meributkan hal tidak penting

karena rakyat menderita.

“Semoga dengan menyanyikan lagu ini bisa membuka hati Anda wahai para anggota dewan. Jangan ribut melulu, ini rakyat menderita,” teriaknya penuh semangat.

Dia mengatakan lagunya itu untuk mengingatkan masyarakat Indonesia soal Pancasila pada sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. “Karena sekarang maknanya sudah kabur. Ingat, di sini mayoritas muslim, tapi nyatanya di sini tak ada kedamaian dan toleransi,” ujar Yok.

Ditambahkannya, ia pernah mengarang lagu berjudul Kolam Susu untuk menggambarkan betapa Indonesia adalah negara yang kaya dari sisi sumber daya alam. Namun saat ini, bukannya kehidupan masyarakat membaik, justru kekayaan itu hanya dinikmati segelintir orang saja. ‘Bukan lautan, hanya kolam susu...

Kail dan jala cukup menghidupimu’.

(*/P-2)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2011/12/22/ArticleHtmls/Wakil-Rakyat-Kembalilah-ke-Jalan-yang-Lurus-22122011004025.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar