Minggu, 18 Desember 2011

[Koran-Digital] Saurip Kadi Dituding Hendak Ambil Untung dari Kasus Mesuji

"Awalnya membantu korban sengketa lahan, lalu keluarganya dia tempatkan di lahan sengketa itu."

Bahrudin Nashori, anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa di Komisi III Bidang Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, menuding Saurip Kadi memiliki motif menyerobot lahan dalam kasus Mesuji. Dia mengaku sudah mengikuti jejak pensiunan jenderal Tentara Nasional Indonesia itu, yang banyak terlibat kasus serupa.
“Awalnya membantu korban sengketa lahan, lalu keluarganya dia tempatkan di lahan sengketa itu,“ kata Bahrudin Nashori dalam pertemuan di aula Markas Kepolisian Daerah Lampung, Sabtu malam, 17 Desember.

Dia mengaku kaget ketika Saurip Kadi, yang ia akui berasal dari satu kampung, ikut dalam rombongan warga Mesuji yang mengadukan pembantaian ke Komisi III DPR pada Rabu pekan lalu, 14 Desember. Dia sudah menangkap motif ekonomi dalam kasus heboh pembantaian petani di Mesuji. “Itu juga menimpa warga Brebes yang saat ini masih proses di pengadilan,“katanya.

Bahrudin mengaku sudah jengah dengan ulah Saurip Kadi.
Dia, kata Bahrudin, kerap menggunakan kedekatannya dengan aparat penegak hukum dalam sepak terjangnya sehingga sulit terjerat.“Dia kan bekas jenderal, hobinya pengaruhi aparat penegak hukum,“ kata pria tambun pengasuh pondok pesantren di Babakan, Slawi, itu.

Dia berencana mengajak warga Brebes yang menjadi korban ulah Saurip Kadi ke Dewan Perwakilan Rakyat. Warga Brebes itu, kata dia, saat ini menderita karena kehilangan lahan dan harus berurusan dengan hukum.
“Pasti saya ajak agar mereka ngomong,“katanya.

Menanggapi tudingan ini, Mayor Jenderal Purnawirawan Saurip Kadi marah. “Itu fitnah.
Saya benar-benar berupaya menolong rakyat. Saya mencari keuntungan untuk rakyat kecil, bukan untuk saya sendiri,“katanya saat dihubungi kemarin. Ia balik bertanya. “Siapa yang lebih mencari keuntungan di sini? Apakah dengan memberikan izin bagi perusahaan perkebunan tidak mendapatkan untung?“ katanya. Mantan Asisten Aster KSAD itu menyatakan hanya ingin membantu orang-orang yang ketakutan. “Semoga saja mereka yang menuding itu terbuka hatinya sehingga bisa menilai mana yang benar,“katanya.

Saurip Kadi juga sangat menyayangkan upayanya ini disangkutpautkan dengan kasus sengketa tanah di area seluas 63 hektare di Brebes, Jawa Tengah, itu. Ia disebut-sebut sudah membeli tanah yang berlokasi di Desa Kaliwlingi, Brebes, itu dari PT Basmal, yang sebelumnya disewa dari masyarakat setempat.“Saya hanya ingin memberi masukan kepada para saksi kasus Mesuji, kenapa kemudian dikaitkan dengan kasus di Brebes,“ujarnya.

Saurip kembali menegaskan kasus di Brebes juga merupakan aksi tandingan atas pembebasan tanah sekitar lokasi yang sebelumnya pernah ia perjuangkan.
Sedangkan Bahrudin sendiri menyatakan bakal mengajak warga Brebes yang menjadi korban ulah Saurip Kadi ke Dewan Perwakilan Rakyat.

Saurip justru menyayangkan adanya tudingan dari Bahrudin ini. “Sudah ada 30 ribu lebih rakyat teraniaya dan tiga tahun tidak diurus. Tega-teganya ada anggota DPR yang begitu,“ujarnya.

NUROCHMAN ARRAZIE | EZTHER LASTANIA

http://epaper.korantempo.com/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/12/19/ArticleHtmls/Saurip-Kadi-Dituding-Hendak-Ambil-Untung-dari-Kasus-19122011006009.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar