Minggu, 18 Desember 2011

[Koran-Digital] Rp 7,68 Triliun untuk Bantuan Kemanusiaan 2012

Laporan dari Brussel
Rp 7,68 Triliun untuk Bantuan Kemanusiaan 2012
Eddi Santosa - detikNews
Senin, 19/12/2011 14:42 WIB
Share
Brussel - Uni Eropa (UE) mengalokasikan dana bantuan kemanusiaan Euro
640 juta atau Rp 7,68 triliun untuk 2012. Dana ini akan menjadi tulang
punggung dari strategi operasional komisi bantuan kemanusiaan untuk 2012.

Dengan dana sebesar itu Komisi Eropa untuk Bantuan Kemanusiaan dan
Penanggulangan Krisis akan mendanai intervensi kemanusiaan di 36 negara
atau kawasan.

Berdasarkan penilaian kebutuhan populasi paling rentan di dunia, lima
operasi kemanusiaan terbesar akan dilakukan di Sudan (Utara dan Selatan,
87 juta), Republik Demokratik Kongo ( 44 juta), Palestina (40 juta EUR),
Sahel ( 45 juta), dan Tanduk Afrika ( 102 juta).

"Salah satu krisis terbesar yang sudah terbayang adalah darurat pangan
di Sahel, di mana 300.000 anak-anak tewas akibat kekurangan gizi tiap
tahun. Tanpa tindakan bersama tragedi ini akan semakin parah tahun
depan," ujar Komisaris Eropa Kristalina Georgieva dalam keterangan pers
(16/12/2011).

Menurut Georgieva, sekitar 15% dari anggaran tersebut didedikasikan
untuk krisis terlupakan, yakni kawasan yang mendapatkan sedikit
perhatian media dan seringkali Komisi merupakan satu-satunya donor besar.

Untuk tahun 2012 kategori krisis terlupakan itu termasuk para pengungsi
Sahrawi di Aljazair, para pengungsi Bhutan di Nepal dan para korban
konflik bersenjata internal di Republik Afrika Tengah.

"Pengungsi bergelombang, momok kelaparan menjulang di sebagian Afrika,
frekuensi dan intensitas bencana meningkat, konflik-konflik baru dan
berlarut-larut, semua ini berarti kita harus siap untuk tahun berikutnya
yang sulit. Perencanaan adalah penting jika kita ingin menanggapi secara
efisien dan akuntabel terhadap tantangan kemanusiaan yang kita hadapi,"
jelas Georgieva.

Lanjut Georgieva,sementara kita dapat mempersiapkan diri untuk berbagai
tantangan, kita juga harus siap untuk hal-hal yang kita tidak bisa
prediksi, dan tahun 2011 telah menguji kita dengan bencana alam
tiba-tiba dan seringkali simultan seperti di Jepang, Asia Tenggara,
Turki, Tanduk Afrika dan konflik di Timur Tengah, Afrika Utara dan
Pantai Gading.

"Tahun 2012 kita harus mempersiapkan diri untuk tantangan serupa dan
harus memiliki sumber daya untuk mengatasi hal-hal tak terduga," tegas
Georgieva.

Itulah sebabnya, imbuh Georgieva, sumber daya cadangan disediakan untuk
krisis-krisis dan bencana tak terduga, di samping EUR 640 juta yang
telah dialokasikan Komisi untuk masalah- masalah kemanusiaan paling
sulit di seluruh dunia.

Sebelumnya pada tahun 2011 seluruh sumber daya cadangan digunakan
sehubungan dengan bencana besar di Jepang, Libya, Pantai Gading dan
Tanduk Afrika. Keputusan keuangan darurat ini mengumpulkan jumlah total
dana kemanusiaan Komisi menjadi lebih dari EUR 1,1 miliar (Rp 13,2 triliun).

"Sumber daya yang saat ini tersedia untuk bantuan kemanusiaan dan
perlindungan sipil jauh terlampaui oleh kebutuhan. Saya sangat menyadari
situasi ekonomi sulit yang sedang dihadapi banyak negara Eropa. Oleh
karena itu kita akan melakukan lebih dari sebelumnya untuk memberikan
pelayanan efisien dan value-for-money," imbuh Georgieva.

Bantuan kemanusiaan Eropa dalam krisis akut (dadakan, red) dan
berkelanjutan akan diteruskan untuk mencapai penerima melalui organisasi
mitra yakni badan-badan PBB, organisasi non- pemerintah, Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah.

Komisi juga akan mengembangkan pekerjaan yang telah dilakukan untuk
mempromosikan ketahanan masyarakat rentan dan menjembatani tugas bantuan
dan pembangunan.

Komisi Eropa mengategorikan 139 negara berkembang dalam hal kerentanan
mereka dan kemunculan krisis baru-baru. Pada 2011 dengan menggunakan
metodologi Penilaian Kebutuhan Global (GNA), Komisi mengidentifikasi 52
negara mengalami setidaknya satu krisis kemanusiaan. Dari jumlah ini, 23
negara muncul sebagai "sangat rentan", 19 diantaranya ditemukan di
Sub-Sahara Afrika.

Bantuan kemanusiaan UE didasarkan pada prinsip-prinsip kemanusiaan,
kenetralan, ketidakberpihakan, dan kemandirian. Setiap keputusan bantuan
kemanusiaan yang diambil harus sesuai dengan empat prinsip terpenting
dari Konsensus Eropa tentang Bantuan Kemanusiaan.

Bantuan didistribusikan murni atas prinsip-prinsip tersebut dan berusaha
untuk membantu mereka yang paling membutuhkan, terlepas dari kebangsaan
mereka, agama, jender, asal-usul etnis atau afiliasi politik, tanpa kecuali.

http://us.detiknews.com/read/2011/12/19/144234/1794652/10/rp-768-triliun-untuk-bantuan-kemanusiaan-2012?n991102605

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar