Minggu, 11 Desember 2011

[Koran-Digital] Perilaku Seks Remaja Mengkhawatirkan

Perilaku Seks Remaja Mengkhawatirkan PDF Print
Monday, 12 December 2011
Kurangnya pengetahuan tentang seks membuat perilaku seks para remaja
mengkhawatirkan. Menurut survei yang dilakukan Sexual Behavior Survey
2011, para remaja tersebut berhubungan seks sejak di bangku kuliah.

Di Indonesia, pendidikan seks masih dianggap tabu dibicarakan antara
anak dan orang tua. Padahal, pendidikan seks sangat diperlukan agar
remaja memiliki pengetahuan yang memadai tentang pentingnya menjaga
organ-organ reproduksi serta menanamkan nilai- nilai moral yang
berkaitan dengan masalah seksualitas. Pengetahuan mengenai masalah seks
yang seharusnya bersumber dari orang tua, justru tidak tersampaikan
dengan baik.

Akibatnya, banyak remaja yang notabene sedang mengalami,baik perubahan
fisik maupun hormon,berusaha mencari tahu sendiri melalui berbagai
sumber. Sayangnya, sebagian besar remaja memilih sumber informasi yang
salah dan kurang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya dari teman,
internet, dan media-media porno yang saat ini mudah diakses.

Hal tersebut menyebabkan informasi serta interpretasi yang didapat
seringkali salah, tidak tepat sasaran, bahkan berakibatburuk. Tidakhanya
berdampak pada kurang pahamnya remaja mengenai efek dari perilaku seks
yang mereka lakukan, namun juga tidak siapnya mereka menanggung akibat
dari kegiatan seks tersebut.

Remaja yang hamil di luar nikah,tingkat aborsi yang tinggi, serta
penyakit kelamin merupakan akibat dari kurangnya pendidikan seks bagi
remaja. Bukti terbarunya bisa dilihat pada studi bertajuk Sexual
Behavior Survey 2011yang dilakukan oleh DKT Indonesia, produsen dua
merek kondom terlaris, Sutra dan Fiesta. Studi ini meneliti perilaku
seksual remaja usia 15–25 tahun.

Penelitian dilakukan melalui teknik wawancara langsung terhadap 663
responden di lima kota besar, yaitu Jabodetabek, Bandung,Yogyakarta,
Surabaya,dan Bali pada Mei lalu. Hasil penelitian tersebut di antaranya
mengenai perilaku seksual bersama pasangan. Rata-rata mereka berhubungan
seks pertama kali saat berada di bangku kuliah, yaitu usia 19 tahun.

"Memang sangat muda sekali, para remaja tersebut sudah mulai berhubungan
seks. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan usianya lebih muda lagi,"
kata Senior Brand Manager Sutra dan Fiesta Condoms, DKT Indonesia Pierre
Frederick saat memaparkan hasil Sexual Behavior Survey 2011 oleh DKT
Indonesia di Hotel Four Season,Jakarta beberapa waktu lalu.

Para partisipan, lanjut Pierre,umumnya melakukan hubungan seks bersama
pacar (88%),yang wanita dengan sesama jenis (9%),dan yang pria bersama
pekerja seks (8%). Terkait keterbukaan dengan orang tua, juga sangat
minim. Hasil survei menunjukkan,responden mengaku membahas kegiatan
seksualnya paling sering dengan sahabat atau teman dekat sebesar 93%.

Disusul bersama pacar (21%),baru dengan ibu (10%), kakak atau adik
(9%),dan ayah (2%).Ketika ditanya dari mana mereka belajar masalah seks,
kebanyakan responden menjawab paling banyak dari teman (64%).Lalu
berturut-turut dari film porno, orang tua, pengalaman pribadi,dan
internet. "Peran orang tua jauh di bawah peran teman-teman dan DVD porno
bajakan yang sangat murah dan mudah diperoleh," ujar dia.

Rumah kos atau asrama menjadi tempat favorit bagi kalangan remaja saat
melakukan hubungan seks. Setelah itu, di hotel atau motel dan di
rumah,baik rumah partisipan maupun rumah sang pacar. "Tempat kos memang
sudah jadi rahasia umum dijadikan lokasi ngeseks. Pengawasan orang tua
atau ibu kos sepertinya sangat lemah," ujar Pierre.

Di antara responden yang pernah berhubungan seks, 4% di antaranya
mengaku pernah hamil. Jika ingin melakukan aborsi, mereka umumnya
mengonsumsi jamu tertentu (48%). Meski begitu, banyak juga yang
mendatangi klinik (28%), dukun aborsi (26%) dan dukun bayi
(11%).Sementara itu, tingkat kesadaran penggunaan kondom di kalangan
para remaja ini telah mengalami peningkatan dari survei sebelumnya yaitu
mencapai 87%.

Namun,hal itu dinilai belum memadai. Sebab, ditemukan tiga dari 10
responden ternyata masih melakukan cara tidak aman untuk mencegah
kehamilan. Seperti melakukan sanggama terputus, minum obat, jamu, dan
suntikan. "Baru enam dari sepuluh anak muda yang menyadari bahwa kondom
adalah satu-satunya cara berhub u n g a n seks aman. Masih banyak juga
remaja yang butuh pencerahan soal ini," sebutnya.

Terungkap juga bahwa para partisipan saat berhubungan seks lebih takut
hamil dibanding takut berdosa. Tod Callahan, Country Director DKT
Indonesia mengemukakan,hasil survei perilaku seks remaja ini memang
tidak bisa menggambarkan populasi seluruh remaja Indonesia."Tetapi dari
sudut pandang kami, hasil survei ini bisa menambah informasi tentang
tingkah laku seks orang muda di Indonesia, terutama adalah pengetahuan
mereka akan seks yang aman,"kata dia.

Psikolog seksual Zoya Amirin mengatakan, dengan data dan fakta ini, kita
sudah tidak bisa lagi menganggap seks adalah hal yang tabu untuk dibahas
di lingkungan keluarga sekalipun. Alangkah baiknya, saran dia,
pendidikan seks yang tepat mesti dilakukan sedini mungkin untuk mencegah
remaja dan kaum muda mendapatkan informasi yang salah dari sumber yang
tidak jelas.

"Temuan ini bisa jadi acuan jika kita mau memberikan sex education,yaitu
bagaimana dan apa yang harus diajarkan dalam pendidikan
seks.Dan,pendidikan seks bukan mengajarkan anak supaya bisa melakukan
hubungan seks,tetapi agar usia biologis bisa seimbang dengan
perkembangan psikoseksualnya," kata Zoya.

Menurut dia,di Indonesia hanya ada dua pemahaman tentang seks, yaitu
dipahami sebagai sesuatu yang tabu atau sebagai olokolokan vulgar yang
cabul.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/450727/

TIPS - Mengajarkan Anak Soal Seksualitas PDF Print
Monday, 12 December 2011
BERIKAN jawaban yang jujur dan jangan malu-malu. Berikan informasi yang
diperlukan oleh anak saat itu. Misalnya, anak berusia tiga tahun ingin
tahu dari mana bayi berasal. Tidak perlu Anda jelaskan secara rinci
tentang reproduksi. Cukup katakan, bayi tumbuh di suatu tempat khusus di
dalam tubuh ibunya.

ISI uraian yang disampaikan harus objektif, namun jangan menerangkan
yang tidak-tidak, seolaholah bertujuan agar anak tidak akan bertanya
lagi. Boleh mempergunakan contoh atau simbol, seperti misalnya proses
pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh diperhatikan bahwa uraiannya
tetap rasional.

PENJELASAN perihal organ tubuh yang penting itu dalam bahasa yang
sederhana. Penjelasan yang diberikan kepadanya bersifat mendidik, bukan
merangsang rasa penasaran anak terhadap hal tersebut.

PENDIDIKAN seksual harus diberikan secara pribadi karena luas-sempitnya
pengetahuan dengan cepat-lambatnya tahaptahap perkembangan tidak sama
untuk setiap anak. Dengan pendekatan pribadi, maka cara dan isi uraian
dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak.

PENDIDIKAN seksual selain menerangkan tentang aspekaspek anatomis dan
biologis juga mesti menerangkan tentang aspek-aspek psikologis dan
moral. Pendidikan seksual yang benar juga harus memasukkan unsurunsur
hak asasi manusia serta nilai-nilai kultur dan agama. (rendra hanggara)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/450726/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar