Kamis, 08 Desember 2011

[Koran-Digital] PAN Klaim Hatta Rajasa Figur Lengkap

hihihi...


PAN Klaim Hatta Rajasa Figur Lengkap        PDF         Print
Friday, 09 December 2011
JAKARTA– Partai Amanat Nasional (PAN) mengklaim Hatta Rajasa sebagai figur yang paling lengkap untuk menjadi calon presiden (capres) pada 2014.


Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Taufik Kurniawan menyatakan, Hatta memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk diusung menjadi capres. Dari modal politik, Hatta memiliki posisi sebagai ketua umum sehingga paling berpeluang dicalonkan oleh partai. Dilihat dari pengalaman birokrasi,Hatta juga figur yang paling lengkap pengalamannya dibandingkan figur lain yang saat ini masuk bursa capres.

”Beliau di partai sudah lama dan sekarang jadi ketua umum. Pernah menjabat di beberapa kementerian strategis sehingga tidak susah melihat prestasinya. Beliau figur yang lengkap dan layak,” kata Taufik di Gedung DPR,Jakarta,kemarin. Dia menambahkan, Hatta juga berpengalaman sebagai ketua tim sukses capres/cawapres pada 2009 lalu.

”Bahkan, saat itu Pak Hatta nyaris menjadi cawapres. Itulah kenapa kader PAN di daerah terus mendesak DPP agar ada ketegasan untuk pencalonan Pak Hatta,”ungkap Taufik. Ketua DPW PAN Jawa Timur Suyoto menambahkan, Hatta telah meraih penghargaan di bidang kebijakan publik dari masyarakat Asia di Amerika, yakni Asia Society’s Public Policy Award.

”Sedangkan di Indonesia, Hatta yang jebolan ITB dikenal sebagai politisi karier yang tangguh dan bersih,” ungkapnya. Sementara itu,Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan Ashabul Kahfi menyatakan, pihaknya siap mendukung penuh jika Hatta bakal bertarung di Pilpres 2014. Di tempat terpisah, pengamat politik dari Charta PolitikaYunarto Wijaya mengakui, di lingkup internal PAN, Hatta memang menjadi satu-satunya tokoh sentral yang paling layak diusung menjadi capres.

Tokoh lain PAN, Amien Rais, sudah mengurangi kesibukannya dalam pergelutan politik nasional. Setelah mendeklarasikan capres, pekerjaan utama PAN kemudian adalah mendongkrak suara partai pada pemilu legislatif. Jika hanya meraih kursi di bawah 10%, pengusungan Hatta sebagai capres akan gagal.

Sebaliknya, jika PAN bisa meraih suara tinggi dalam kisaran 10%, langkah Hatta menjadi RI-1 sangat terbuka lebar. ”Ada juga kaitan bahwa partai yang memiliki figur capres lebih dipilih rakyat dibandingkan partai tanpa tokoh capres. Namun dari sisi elektoral tokoh,perlu dikaji juga karena Hatta dinilai masih kalah popularitasnya dibandingkan tokoh sekelas Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto,Aburizal Bakrie, dan beberapa tokoh lain. Ini juga PR lain bagi mesin PAN,”katanya.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatulah Bahtiar Effendy mengatakan, fenomena pencalonan ketua umum partai sebagai capres sudah berlangsung setidaknya sejak Pemilu 2004 lalu ketika era presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dimulai. Sebelumnya, pada 1999, ketua umum partai tidak secara otomatis dipilih sebagai capres karena kekuatan partai masih berkutat di parlemen.

Namun, seiring dengan diberlakukannya pilpres secara langsung, partaipartai merasa harus mengusung ketua umumnya untuk menjadi capres. Bahtiar mengingatkan, jajaran PAN yang telah bulat mendukung Hatta menjadi capres harus pintar memainkan ritme perjuangan. ”Jangan sampai terjadi, setelah para kader bersuara keras menyatakan dukungan terhadap Hatta, saat ‘berperang’ pada pilpres, semangat dan tenaga sudah loyo. Hasil tidak akan maksimal,”tandasnya.

Direktur Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampouw berpendapat,pemunculan nama-nama figur capres 2014 memang sesuai dengan pemikiran publik saat ini. ”Sekarang memang saatnya bagi parpol memunculkan nama-nama capres yang bakal dijagokan. Harus diakui, publik sudah mulai berpikir siapa pemimpin bangsa setelah 2014. Makin cepat dimunculkan nama figur itu,makin kenal juga rakyat dengan sosoknya. Itu sangat penting,”ujar Jeirry.

Menurut dia, 2012 merupakan fase bagi semua capres untuk mempromosikan dirinya kepada masyarakat. Dengan demikian,ada waktu bagi mereka untuk mengukur elektabilitas diri, termasuk membenahi segala hal yang menjadi titik lemah.Dari sisi parpol pun sangat perlu memunculkan sosok pemimpin yang bisa menjadi magnet bagi pemilih. ”Dari sisi kebutuhan publik pun hal ini akan sangat positif karena pemilih bisa mulai menyeleksi figur-figur kandidat pemimpin bangsa,” ungkapnya.

Kalau ada figur yang tidak kredibel dan bermasalah, Jeirry menambahkan, rakyat akan lebih awal mengetahuinya sehingga secara otomatis mereka akan tersisih. Karena itu, pengusungan capres lebih awal lebih baik dibandingkan mendekati pemilu karena masyarakat tak punya banyak waktu mendalami sosok tersebut. rahmat sahid/ mohammad sahlan

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/450287/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar