Selasa, 20 Desember 2011

[Koran-Digital] Nunun Datang, Pondok Bambu Jadi Tak Nyaman

Sosoknya sebagai tokoh publik ternyata tidak otomatis membuat Nunun
Nurbaetie diterima dengan tangan terbuka oleh penghuni Rumah Tahanan
Pondok Bambu. Setidaknya sampai hari-hari ini.

Sebagian penghuni menganggap kehadiran istri mantan Wakil Kepala Polri
Komisaris Jenderal Adang Daradjatun itu mengurangi kenyamanan
mereka."Ada Nunun mah jadi rese (menyebalkan),"kata seorang penghuni
perempuan berusia 42 tahun saat ditemui Tempo kemarin.

Perempuan dengan dua anak itu menuturkan, kehadiran Nunun membuat
peraturan di penjara khusus perempuan tersebut menjadi lebih ketat.
Akibatnya, aktivitas tidak bisa dilakukan sebebas dulu lagi."Sekarang
pukul 5 sore sudah tidak boleh nonton,"kata dia.

Perempuan yang pada Juli 2012

akan menghirup udara bebas itu mengaku sering diminta pengelola rumah
tahanan untuk membantu memijat narapidana lain. Sejak Nunun dikembalikan
ke Rutan Pondok Bambu, Senin lalu, ia mengaku belum pernah melihat
sosoknya lagi. Barangkali karena Nunun masih pendatang baru di
sana."Biasanya sebulan baru kenalkenalan,"kata dia.

Nunun sendiri kabarnya dimasukkan ke ruang tahanan Blok C bersama
narapidana lain. Biasanya, tutur dia, penghuni yang diduga terlibat
dalam kejahatan uang akan mendapat cibiran dari penghuni lama.

Hal itu pula yang membuat para narapidana atau tahanan kejahatan ekonomi
jarang berkumpul dengan tahanan lain. Namun, dia menegaskan, di Pondok
Bambu sudah tidak ada lagi fasilitas mewah bagi tahanan kaya

uang. Fasilitas yang ada sekarang sudah sama rata."Kalau dulu ada di
lantai tiga, tapi sekarang sudah sama semua,"katanya.

Sedangkan Alwiyah, seorang pengunjung asal Sumedang, Jawa Barat, mengaku
melihat Nunun di ruang tahanan.

"Tadi sepintas sempat melihat Nunun lagi ngobrol,"kata perempuan yang
menjenguk keponakannya itu.

Ina Rachman, pengacara Nunun, memastikan kliennya tidak mendapat
perlakuan khusus selama di dalam tahanan."Paling ada dokter khusus yang
siaga,"kata dia.

Soal pengamanan yang lebih ketat dari biasanya, menurut Ina, itu bukan
cerminan perlakuan khusus. Ia menilai kliennya sudah nyaman dengan
kondisi tahanan. Nunun juga tidak keberatan dengan kondisi kamar yang
harus dihuni bersama 8 tahanan lainnya. ● DIMAS SIREGAR

http://epaper.korantempo.com/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/12/21/ArticleHtmls/Nunun-Datang-Pondok-Bambu-Jadi-Tak-Nyaman-21122011003018.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar