Selasa, 13 Desember 2011

[Koran-Digital] Menkes Ingatkan Dokter Pribadi Nunun soal Etika

Menkes Ingatkan Dokter Pribadi Nunun soal Etika
Hindra Liu | Asep Candra | Selasa, 13 Desember 2011 | 11:02 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih
mengingatkan dr Andreas Harry SpS (K), dokter pribadi tersangka kasus
suap cek perjalanan Nunun Nurbaeti, soal profesionalisme dan kode etik
dokter.

Menkes mengatakan, setiap dokter terikat pada profesionalisme dan etika.
"Ada sanksi di Majelis Kehormatan (MKDKI)," kata Menkes kepada para
wartawan di sela-sela acara Penganugrahan Tanda Kehormatan Satyalancana
Kebaktian Sosial kepada Pendonor Darah di Jakarta Convention Center,
Jakarta, Selasa (13/12/2011).

Menkes tidak merinci mengenai sanksi tersebut. Namun Menkes mengatakan,
hal terberat justru adalah sanksi sosial yang diberikan kepada
rekan-rekan sejawat dokter yang melanggar kode etik. Reputasi dokter
yang melanggar kode etik akan hilang.

Endang sendiri menolak memberikan komentar terkait hasil diagnosa dr
Andreas. Menkes hanya mengatakan, dirinya mengembalikan itu kepada kode
etik profesi dokter. Menkes mengatakan, idealnya, seorang dokter tidak
mempublikasikan hasil diagnosa pasiennya kepada publik, kecuali diminta
oleh pengadilan. Namun, kata Menkes, hal tersebut kembali kepada pasien.

Seperti diwartakan, Dr Andreas Harry, ahli neurologist, sempat
memperlihatkan rekam medik dan hasil CT scan Nunun saat jumpa pers
mengenai penyakit yang diderita Nunun, ketika awal kasus ini mencuat.
Nunun dikatakan menderita penyakit severe memory loss (gangguan memory
berat) yang akan berlanjut menjadi Demensia tipe Alzheimers.

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi akan menyiapkan second
opinion atau pendapat pembanding terkait penyakit Nunun. "Kita akan
adakan pemeriksaan kesehatan terkait sakitnya Nunun, (second opinion)
terhadap surat keterangan dokter yang beredar selama ini," ujar Wakil
Ketua KPK, Bibit Samad Riyanto melalui pesan singkat, Senin (12/12/2011)
kemarin.


http://health.kompas.com/read/2011/12/13/11020325/Menkes.Ingatkan.Dokter.Pribadi.Nunun.soal.Etika

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar