Minggu, 18 Desember 2011

[Koran-Digital] Menangguk Untung dari Reksa Dana

Menangguk Untung dari Reksa Dana PDF Print
Monday, 19 December 2011
Pertumbuhan industri reksa dana pada tahun depan diperkirakan tidak
berbeda jauh dengan tahun ini. Pasalnya,kondisi ekonomi yang terjadi di
dunia masih akan memberi imbas terhadap pertumbuhan ekonomi di seluruh
dunia, termasuk Indonesia.


Seperti diketahui,naiknya bunga utang Italia,Spanyol, Prancis dan Jerman
menyebabkan krisis di Uni Eropa semakin memanas.Kondisi ini memberi
imbas negatif terhadap negara lain,dalam skala kecil maupun besar.
Krisis yang terjadi baik di Eropa maupun Amerika Serikat (AS) sempat
menyebabkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek
Indonesia (BEI) terkoreksi cukup dalam.

Kondisi ini juga memberi korelasi negatif terhadap reksa dana
saham.Kendati demikian,reksa dana saham pada tahun depan diprediksi
masih akan menjadi pilihan investor untuk berinvestasi. Asosiasi Reksa
Dana Indonesia (APRDI) memperkirakan, persentase pertumbuhan total dana
kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana pada tahun depan berada
di kisaran yang tidak jauh berbeda dengan tahun ini.

APRDI pada awal tahun ini sempat menargetkan total dana kelolaan reksa
dana hingga penghujung 2011 bisa tumbuh sekitar 15-20% dibanding tahun
sebelumnya. Namun,kondisi krisis global yang terjadi menyebabkan APRDI
merevisi target tersebut menjadi 10-12%. Data Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bepapam-LK) mencatat,total dana kelolaan reksa
dana per akhir Desember 2010 sebesar Rp139,097 triliun.

Ketua APRDI Abiprayadi Riyanto menyatakan, persentase pertumbuhan dana
kelolaan reksa dana pada tahun depan bisa di kisaran 10- 12%."Kira-kira
segitu (10- 12%) bisa dicapai,"kata dia kepada SINDObaru-baru ini.
Perkiraan konservatif tersebut karena adanya ketergantungan dari
ketidakpastian yang terjadi di pasar global.Namun, lanjut dia,dengan
fundamental ekonomi Indonesia yang kuat,seharusnya kondisi ekonomi di
dalam negeri tetap resisten terhadap sejumlah faktor eksternal tersebut.

Dia menambahkan,kondisi ekonomi pada tahun depan secara jangka pendek
masih akan terjadi fluktuasi sebagai dampak dari krisis yang terjadi di
dunia.Namun, secara jangka panjang, kondisi pasar diperkirakan lebih
positif.Pada tahun depan,reksa dana yang akan memberi kontribusi
terbesar terhadap total dana kelolaan masih berasal dari reksa dana
saham dan pasar uang. Senada dengannya, Presiden Direktur BNP Paribas
Investment Partner, Vivian Secakusuma, berpendapat,industri reksa dana
masih memiliki potensi untuk tumbuh pada tahun depan.

Kendati demikian, pasar reksa dana pada tahun depan akan menghadapi
kendala,seperti berlanjutnya fluktuasi dan ketidakpastian pasar menyusul
krisis utang yang masih terjadi di benua Eropa hingga saat ini."Kami
sebagai manajer investasi menyikapi hal ini dengan tetap berpegang pada
penerapan alokasi aset dan diversifikasi,"ujarnya. PT Danareksa
Investment Management (DIM) juga menyatakan hal yang sama.

Menurut Direktur DIM Prihatmo Hari,pasar reksa dana pada tahun depan
masih tumbuh.Namun,perusahaan mematok target konservatif sekitar 15%
dibanding tahun ini.Hari menuturkan,DIM pada 2012 akan menerbitkan
sejumlah produk reksa dana baru,namun dia belum mau menyebut jenis reksa
dana tersebut. Sementara itu untuk pilihan investasi di reksa dana,

Analis Riset PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya memperkirakan, kalangan
investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di jenis reksa dana
saham dan terproteksi pada tahun depan.Khusus untuk reksa dana
saham,sejumlah MI diperkirakan akan mencoba mengenalkan produk-produk
baru dengan strategi yang lebih inovatif guna menarik minat
investor.Sementara untuk reksa dana terproteksi akan diminati karena
kondisi suku bunga yang relatif rendah, sehingga dana investor yang
sebelumnya parkir di deposito berpotensi dialihkan ke reksa dana
terproteksi.

Reksa Dana Syariah

Sementara itu,perkembangan reksa dana syariah pada tahun depan
diperkirakan juga tidak jauh berbeda dengan tahun ini.Adapun, jenis
reksa dana syariah yang akan memberi kontribusi terbesar terhadap total
dana kelolaannya adalah reksa dana terproteksi syariah. "Karena
ketertarikan investor terhadap reksa dana terproteksi berbasis syariah
lebih didorong kupon yang ditawarkan oleh sukuk yang menjadi aset dasar
reksa dana tersebut masih menarik bagi mereka,"imbuh Edbert.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/452838/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar