Jumat, 16 Desember 2011

[Koran-Digital] MAHFUD MD: Nazaruddin Tingkatkan Takwa Kita

Nazaruddin Tingkatkan Takwa Kita PDF Print
Saturday, 17 December 2011
Teman saya yang menjadi dosen senior di sebuah universitas besar
bercerita, belakangan ini rektornya lebih rajin beribadah. Kalau
terdengar suara azan,dia menghentikan kegiatannya, termasuk rapat
universitas, untuk mengajak atau meminta izin melakukan salat.

Selain menyiapkan sajadah di ruang kerjanya, sang rektor juga terlihat
selalu membawa tasbih dan sering berkomat-kamit membaca berbagai doa.
Sungguh baik jika ada orang atau kita sendiri mengalami perubahan dari
malas-malasan beribadah menjadi rajin beribadah seperti itu. Ada apa
gerangan? Adakah sang rektor bertemu atau mendengar nasihat pendakwah
yang begitu hebat sehingga menjadi begitu religius dan saleh?

"Bukankarenabertemupendakwah, tetapi karena melihat teriakan-teriakan
Nazaruddin dalam menjalani proses hukum, rektor kami jadi ketakutan,
sehingga selalu berdoa kepada Tuhan,"kata teman saya sambil tertawa
lebar. "Apa hubungan antara teriakan-teriakan Nazar dengan perubahan
sikap rektor itu?"tanya saya lagi. Berceritalah teman saya itu sambil
terus tertawa.

Katanya, rektornya selalu berdoa agar Nazaruddin lupa kepada namanya,
minimal tidak menyebutnyebut namanya sebagai orang yang pernah saling
kenal. Jadi sekarang sang rektor selalu berdoa khusyuk sampai gemetar
agar Nazaruddin melupakan dirinya. Ini terjadi,kata teman saya itu,
karena sejak dibidik oleh KPK,Nazaruddin rajin mengeluarkan
pernyataan-pernyataan, bak tembakan-tembakan beruntun, yang menyebut
nama orang-orang yang dikatakannya melakukan korupsi.

Rupanya sang rektor merasa pernah kenal dengan Nazaruddin dan dia jadi
ketakutan kalau namanya disebut oleh Nazaruddin sebagai orang yang
melakukan korupsi di universitasnya, entah dalam proyek apa.Maka
mendekatlah dia kepada Tuhan dan berdoa agar namanya tak disebut oleh
Nazaruddin. Kata teman saya itu, sekarang ini banyak orang mendekat dan
berdoa kepada Tuhan agar namanya tak disebut sebagai koruptor atau
kolutor oleh Nazaruddin.

Seperti diketahui, sejak Mei 2011, kisah Nazaruddin menjadi semacam
serial drama yang memukau tentang korupsi di negeri ini. Nazaruddin
selalu menyanyi tentang keterlibatan orang-orang penting yang, katanya,
terlibat korupsi atau kolusi. Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang Sekjen
DPP Partai Demokrat menyindir nyanyian-nyanyian Nazaruddin sebagai
nyanyian yang sumbang dan tidak merdu.

Semula Nazaruddin menyebut Anas Urbaningrum,Angelina Sondakh, Mirwan
Amir, dan beberapa orang DPR sebagai orang-orang yang, katanya,
melakukan korupsi.Meski orang-orang yang disebut tadi membantah
keras,Nazaruddin tetap keukeuh menyanyikan keterlibatan mereka. Bahkan
setelah tertangkap dan diperiksa KPK, Nazaruddin menyebut pimpinan KPK
Chandra Hamzah dan M Jasin terlibat korupsi atau kolusi dalam penanganan
perkara. Ketua KPK Busyro Muqoddas pun tak luput dari tembakannya.

Kata Nazaruddin, Busyro pernah bertemu dengannya untuk meminta dukungan
menjadi pimpinan KPK. Terakhir Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat
Prof Ahmad Mubarok ditembak juga oleh Nazaruddin melalui teriakan bahwa
Mubarok membiayai yayasan dan lembaga swadaya masyarakat yang
dipimpinnya dengan meminta dana dari mereka yang mendapat proyek dari APBN.

Mubarok yang dikenal juga sebagai kiai atau ustaz itu,menurut media
massa, membacakan doa orang mati bagi Nazaruddin, allahummaghfir lahu
warhamhu. Benar kata kolega saya Sutan Bhatoegana bahwa dalam batas
tertentu sebenarnya Nazaruddin banyak pahalanya karena meningkatkan
kesadaran beragama orang lain. Sebab sejak kasus Wisma Atlet mencuat dan
Nazaruddin selalu punya nyanyian baru, meskipun sumbang, banyak orang
yang menjadi lebih bertakwa dan rajin beribadah karena takut namanya
disebut atau dinyanyikan oleh Nazaruddin.

Mereka yang tadinya banyak melupakan Tuhan,terutama para pejabat korup,
sekarang rajin melakukan salat tahajud, mengaji,membawa tasbih,
bersedekah, dan berdoa siang malam agar Nazaruddin melupakan namanya
atau tidak menyebut namanya.Jelas, apa pun alasannya, itu adalah bentuk
peningkatan ketakwaan dan taqorrub (pendekatan) kepada Tuhan untuk
mendapat perlindungan-Nya.

Dalam hal ini,menurut Batoegana, Nazaruddin banyak mendapat pahala
karena menyadarkan orang untuk ingat, mendekat, dan berdoa kepada Tuhan.
Jadi kalau dilihat secara utuh sebenarnya dari sisi tertentu Nazaruddin
adalah dai yang berhasil menyadarkan orang untuk bertakwa,bertaqorrub,
dan banyak berdoa kepada Tuhan. Tapi terlepas dari semua analisis ringan
itu, kita harus tetap serius membongkar kasus-kasus korupsi yang terkait
dengan kasus dan n y a n y i a n - n y a n y i a n Nazaruddin.

Common sense atau akal sehat publik percaya bahwa tidak semua yang
dikatakan Nazarudddin itu bohong. Ingatlah bahwa hukum dan penegakannya
itu harus berpijak pada moral dan akal sehat. Tembakan-tembakan
Nazaruddin terhadap seseorang yang kemudian dikonfirmasi oleh pelaku
lain (misalnya pegawai, satpam) atau dikonfirmasi oleh keadaan tertentu
(misalnya kesaksian di pengadilan atau kekayaan seseorang yang melonjak
tanpa sumber yang jelas) haruslah diungkap sampai tuntas.

Ini bukan semata-mata untuk menghukum yang bersangkutan, melainkan
sekaligus membersihkan yang bersangkutan kalau memang bersih. Penegak
hukum tak boleh ragu untuk melakukan itu. Kalau kita membiarkan korupsi
atau indikasinya "menguap" tanpa tindakan tegas, berarti kita turut
andil dalam merusak negara. Itu adalah pengkhianatan terhadap para
pendiri negara dan penghancuran terhadap kemanusiaan. ●

MOH MAHFUD MD
Guru Besar Hukum Konstitusi

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/452414/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar