Minggu, 11 Desember 2011

[Koran-Digital] Dokter Pribadi: Nunun Mengalami Kecemasan Berat dan Tubuhnya Gemetar

Senin, 12/12/2011 07:20 WIB
Dokter Pribadi: Nunun Mengalami Kecemasan Berat dan Tubuhnya Gemetar
Andri Haryanto - detikNews

Jakarta - Belum lama mendekam di Rutan Pondok Bambu, tersangka yang
sempat buron dalam kasus pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia
(DGS BI), Nunun Nurbaeti, mengalamai kecemasan berat. Alhasil, dokter
keluarga yang menanganinya harus memberikan obat penenang.

"Terakhir waktu saya memeriksa, Ibu (Nunun) mengalami kecemasan berat
sehingga diberi Sanax (obat penenang)," kata Dokter Keluarga Adang
Daradjatun, Andreas Harry, saat berbincang dengan detikcom, Senin (12/12).

Andreas memeriksa kesehatan Nunun saat berada di Rutan Pondok Bambu,
Jakarta Timur, Sabtu (10/12) kemarin. Saat itu juga dirinya memberikan
tindakan medis berupa pemberian pil untung merangsang ingatan Nunun.

"Saya berikan juga vitamin untuk merangsang syaraf kognitifnya," tutur
Andreas.

Saat diperiksa, imbuhnya, tampak beberapa gejala fisik yang tidak pernah
diderita oleh Nunun. Dia mencontohkan, Nunun selama ini tidak pernah
mengalami gejala tremor (gemetar), namun saat berada di penjara gejala
tersebut mulai tampak.

"Selain itu kakinya bengkak, memori agak menurun. Ditanya nomor rumah
dia tidak ingat, ditanya nomor kantor dia lupa," kata Andreas.

Saat pertama kali tiba di Gedung KPK, Andreas sempat memeriksa tensi
sosialita ini. "Waktu pertama diperiksa di KPK tensinya sempat naik
180/90. Tapi terakhir diperiksa turun jadi 150/90," jelasnya.

Seperti diketahui, kesehatan tersangka kasus suap pemilihan DGS BI
dipertanyakan. Ia didiagnosa mengidap penyakit amnesia. Namun saat
disodorkan surat penangkapan oleh KPK, istri dari anggota DPR Adang
Daradjatun ini langsung bisa menggoreskan tanda tangan di atas surat
itu. Bahkan saat diperiksa KPK, Nunun tetap bisa menjawab sejumlah
pertanyaan.

Nunun pergi dari Indonesia sejak November 2009. Dia pergi ke Singapura
dengan alasan menjalani pengobatan. Saat itu Nunun sudah berstatus
terperiksa dalam kasus dugaan suap DGS BI. Pada Mei 2011, KPK menetapkan
Nunun sebagai tersangka.

Nunun ditangkap KPK pada Rabu lalu (7/11) di sebuah rumah kontrakan di
Bangkok, Thailand. Nunun pun dipulangkan untuk menjalani proses persidangan.

Nunun tinggal di kamar asimilasi bersama 33 tahanan lain. Kondisi ini
mungkin kontras dengan kehidupannya selama berada di luar sel. Nunun
yang dikenal sebagai pengoleksi tas Hermes ini terbiasa hidup mewah.
Bahkan selama di persembunyian di Bangkok, Thailand Nunun tinggal di
rumah mewah.

Nunun akan menempati kamar asimilasi itu selama 1 minggu. Sebelum
kemudian akhirnya akan ditempatkan di sel tahanan. Foto itu dibagikan
petugas Rutan Pondok Bambu, sebagai bukti bahwa tidak ada fasilitas
istimewa bagi istri anggota Komisi III DPR Adang Daradjatun itu.

http://us.detiknews.com/read/2011/12/12/070340/1788585/10/dokter-pribadi-nunun-mengalami-kecemasan-berat-dan-tubuhnya-gemetar?n991102605

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar