Selasa, 20 Desember 2011

[Koran-Digital] Anas Bagikan 7 Juta Dollar AS dari Proyek Hambalang

Anas Bagikan 7 Juta Dollar AS dari Proyek Hambalang
Icha Rastika | Glori K. Wadrianto | Rabu, 21 Desember 2011 | 11:09 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum
disebut mengeluarkan uang sebesar 7 juta dollar AS terkait pemenangannya
sebagai ketua umum dalam rapat koordinasi nasional partai yang
berlangsung di Bandung, tahun lalu.

Menurut mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin di
Jakarta, Rabu (21/12/2011), uang sebesar itu diperoleh Anas dari proyek
Hambalang. "Uangnya ini memang diambil dari Adhikarya (pelaksana proyek
Hambalang) sebesar Rp 50 miliar terus diambil lagi Rp 20 miliar dari Adi
Saptinus (orang Adhikarya)," kata Nazaruddin.

Mantan anggota DPR itu mengaku tahu betul soal keterlibatan Anas dalam
proyek Hambalang. Nazaruddin juga menunjukkan fotokopi kuitansi yang
menjadi bukti adanya uang 7 juta dollar AS tersebut. "Setelah Anas jadi
ketum (ketua umum) waktu itu Yulianis memberikan kuitansi ini kepada
Anas. Saya waktu itu disuruh Anas periksa, makanya saya punya kopi-nya,"
sambung Nazaruddin.

Uang tersebut, lanjutnya, dibagi-bagi ke sekitar 325 Dewan Pimpinan
Cabang Partai Demokrat yang memilih Anas. "Ada 1 DPC yang dikasih 10
ribu dolar, ada yang 15 ribu dollar AS, 20 ribu dollar," kata Nazar.

Pembagian uang dilakukan Yulianis melalui Eva, staf Nazaruddin di DPR
yang ditugaskan menjadi tim sukses Anas. "Eva ini yang ngambil ke
Yulianis, Eva inilah yang meyerahkan ke koordinator provinsi-provinsi,
jadi setiap provinsi ada koordinatornya seperti Jateng ada Pak Dewo,
Jabar, Saan Mustofa," ungkapnya.

Selain itu, Nazaruddin mengatakan, Anas yang pernah menjabat Ketua
Pemilihan Umum (KPU) itu adalah pemilik grup perusahaan Anugerah
Nusantara. "Sebenarnya kalau mau dilihat, semua tahu track recordnya Mas
Anas, gimana setelah keluar KPU kan tak ada kerjanya, tapi kaya raya.
Kalau sebenarnya KPK mau mencari itu kan gampang, bisa dilihat SPT-nya
dari mana kekayaan (Anas) sebenarnya," kata Nazaruddin.

Adapun Nazaruddin menjadi tersangka kasus dugaan suap wisma atlet karena
diduga menerima cek senilai Rp 4,6 miliar. Nazar berkilah, dirinya sama
sekali tidak mengetahui soal proyek wisma atlet. Selama ini dia
mengurusi proyek Hambalang yang menurutnya berkaitan dengan Anas.

http://nasional.kompas.com/read/2011/12/21/11095992/Anas.Bagikan.7.Juta.Dollar.AS.dari.Proyek.Hambalang

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar