Selasa, 13 Desember 2011

[Koran-Digital] Ahmad Mubarok dituding Nazar jadi "calo" anggaran

Ahmad Mubarok dituding Nazar jadi "calo" anggaran

Rabu, 14 Desember 2011 | 12:04:19


Jakarta - Terdakwa Mantan Bendahara Umum (Benduma) partai Demokrat M
Nazaruddin tiada henti mengurai kata tentang aliran uang yang masuk ke
kantong para petinggi ´perseroan terbatas´ Demokrat binaan SBY yang kini
menjabat Presiden RI.

Kali ini, Nazaruddin membeberkan mengenai sepak terjang Ahmad Mubarok,
anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.

Wakil Ketua DPP partai berlambang Mercy ini, dituding Nazaruddin
sebagai tukang jual-beli anggaran di DPR.

"Dia (Mubarok) beli anggaran ke anggota DPR untuk belanja daerah sebesar
3%, lalu dia jual sama kepala daerah 7%," kata Nazaruddin.

Nazaruddin mengatakan, uang-uang hasil jerih payah bermain anggaran di
DPR itu, dipakai Mubarok untuk membangun yayasan yang disebut Nazarudin
berkantor di kawasan Casablanca.

"Itu yayasannya dimodali oleh ketua divisi anggota Demokrat. Itulah
untuk modalin yayasan Pak Mubarok. Saya kasian sekali itu munafik itu.
Biar tahu jangan sok suci kasian saya melihatnya," kata Nazaruddin.

Sebelumnya, Gresnews.com juga membeberkan aliran dana yang masuk ke
tubuh partai Demokrat dengan judul berita "Perseroan Terbatas" Demokrat
Rp7,5 M.

http://www.gresnews.com/berita/hukum/1241412-ahmad-mubarok-dituding-nazar-jadi-calo-anggaran

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar