Kamis, 15 Desember 2011

[Koran-Digital] 1 April Mobil Pribadi Wajib Pakai Pertamax

1 April Mobil Pribadi Wajib Pakai Pertamax
KONTAN/FRANSISKUS SIMBOLON
Petugas menghitung uang di SPBU Matraman, Jakarta, Rabu (9/3/2011).
Jumat, 16 Desember 2011 | 09:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai 1 April 2012, larangan mobil pribadi
menggunakan premium akan diberlakukan. Wakil Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Widjajono Partowidagdo mengatakan, pemerintah sudah
memastikan hal itu terkait dengan kebijakan pengetatan subsidi yang
sudah lama menjadi wacana.

Di sela diskusi energi di FX Mal, Jakarta, Kamis (15/12/2011), Widjajono
mengatakan, kebijakan ini akan diterapkan secara bertahap. Pertama,
untuk di Jakarta, kemudian menyusul Jabodetabek, Jawa, dan Bali, baru
secara nasional.

Sementara itu, khusus untuk kendaraan yang bermesin diesel masih dalam
pembahasan pemerintah. "Pokoknya mulai 1 April nanti mobil pribadi tidak
boleh pakai premium lagi. Mereka kalau mau pakai mobil pribadi, ya,
bahan bakarnya harus pertamax," katanya.

Wakil Menteri ESDM ini memastikan, waktu itu merupakan saat yang tepat
untuk memberlakukan larangan penggunaan premium bagi mobil pribadi.
Alasannya, selain sudah berkali-kali tertunda, juga ekonomi Indonesia
sedang baik-baiknya. "Ekonomi kita sedang baik, inflasi juga rendah,
kuota subsidi BBM sudah jebol, bahkan saat ini sudah mencapai Rp 170
triliun hanya untuk menyubsidi BBM," katanya.

Premium naik

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmanzah
mengatakan, kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi sudah bobol dan terus
membebani anggaran negara. Sudah sepantasnya dikurangi, salah satunya
dengan menaikan harga BBM subsidi secara bertahap.

Menurut Firmanzah, sudah sepantasnya harga BBM dinaikkan karena jika
terus dibiarkan, anggaran negara akan semakin terkuras. "Bayangkan saja
kuota BBM 2011 yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp 90 triliun jebol
dan ditambah lagi menjadi Rp 120 triliun pada APBN-Perubahan, dan saat
ini sudah jebol lagi menjadi Rp 170 triliun. Jadi, kami pikir sudah
layaklah BBM bersubsidi harganya dinaikkan," ujarnya di FX Mal, Jakarta,
Kamis (15/ 12/2011).

Menurut dia, kenaikan harga BBM harus bertahap tidak boleh langsung,
minimal pada tahap pertama atau tiap tahun harganya naik Rp 500-Rp 1.000
per liter. "Harus bertahap agar masyarakat kita tidak kaget," ujarnya. (tat)

http://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/12/16/09221930/1.April.Mobil.Pribadi.Wajib.Pakai.Pertamax#

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar