Kamis, 15 Desember 2011

[Koran-Digital] Waspada! Utang Pemerintah Naik Lagi Jadi Rp 1.816 Triliun

Kamis, 15/12/2011 12:47 WIB
Waspada! Utang Pemerintah Naik Lagi Jadi Rp 1.816 Triliun
Wahyu Daniel - detikFinance


Foto: dok.detikFinance
Jakarta - Total utang pemerintah Indonesia hingga November 2011 mencapai
Rp 1.816,85 triliun atau naik Rp 48,81 triliun dibandingkan Oktober 2011
yang mencapai Rp 1.768,04 triliun.

Jika dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp
1.676,85 triliun, jumlah utang hingga November 2011 bertambah Rp 140
triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang RI juga naik dari 27,5% pada
Oktober 2011 menjadi 28,2% pada November 2011.

Dan jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah
hingga November 2011 mencapai US$ 198,13 miliar. Jumlah ini turun
dibanding Oktober 2011 yang mencapai US$ 200,12 miliar. Namun lebih
tinggi dibandingkan Desember 2010 yang sebesar US$ 186,5 miliar.

Demikian data yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang
dikutip detikFinance, Kamis (15/12/2011).

Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman US$ 68,27 miliar dan
surat berharga US$ 129,86 miliar. Jika menggunakan PDB Indonesia yang
sebesar Rp 6.422,9 triliun, maka rasio utang Indonesia per November 2011
tercatat sebesar 28,2%.

Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir
November 2011 adalah:


* Bilateral: US$ 42,7 miliar
* Multilateral: US$ 22,6 miliar
* Komersial: US$ 2,84 miliar
* Supplier: US$ 60 juta.
* Pinjaman dalam negeri US$ 80 juta

Sementara total surat utang yang telah diterbitkan oleh pemerintah
sampai November 2011 mencapai US$ 129,86 miliar. Naik dibandingkan
posisi Desember 2010 yang sebesar US$ 118,39 miliar.

Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak
tahun 2000:


* Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
* Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
* Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
* Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
* Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
* Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
* Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
* Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
* Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
* Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
* Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
* November 2011: Rp 1.816,85 triliun (28,2%)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus mengingatkan para
menterinya untuk tegas mengurangi utang luar negeri. SBY meminta
pelunasan utang lebih digencarkan lagi.

SBY meminta persentase utang pemerintah terhadap PDB di 2014 harus
ditekan menjadi paling besar 22%. SBY juga meminta dengan tegas agar
tiap tahun jumlah utang yang dibayar harus lebih besar dari jumlah utang
yang ditarik oleh pemerintah.

Tahun depan pemerintah merencanakan menyicil pokok dan bunga utang
senilai Rp 170,36 triliun. Jumlah ini dinilai anggota DPR makin
mengkhawatirkan karena telah membebani 12,9% total belanja pemerintah pusat.

Dalam Nota Keuangan dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2012 disebutkan,
penarikan pinjaman luar negeri terdiri dari pinjaman program sebesar Rp
16,9 triliun dan pinjaman proyek sebesar Rp 39,1 triliun yang di
dalamnya termasuk penerusan pinjaman sebesar Rp 9 triliun.


(dnl/qom)

http://us.finance.detik.com/read/2011/12/15/124215/1791873/4/waspada-utang-pemerintah-naik-lagi-jadi-rp-1816-triliun?f990101mainnews

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar