Rabu, 14 Desember 2011

[Koran-Digital] Seminar Lemhannas Jangan Hanya Retorika

Seminar Lemhannas Jangan Hanya Retorika PDF Print
Thursday, 15 December 2011
JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar peserta
pendidikan reguler Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) bisa
menghadirkan seminar atau simposium yang bukan sekadar retorika.

Kepala Negara berharap seminar atau simposium tersebut mestinya bisa
memiliki topik yang relevan dan kontekstual. "Saya mengingatkan meskipun
seminar ini bisa bicara apa saja, apalagi simposium dari hulu ke hilir,
tetapi tetaplah (mesti) tajam, fokus, dan jangan terlalu normatif atau
sifatnya umum,"ujarPresiden. Menurut dia,sebuah kriteria harus dibangun
saat menyelenggarakan seminar seperti forum akademis ataupun forum
publik. "Hindari retorika yang berlebihan.

Kedepankan kekuatan common sense, logika, dan the power of reason karena
yang akan kita dapatkan adalah sesungguhnya opsi atau solusi yang baik
untuk isu-isu di negeri ini ataupun untuk mengatasi masalah secara
bersama,"jelasnya. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat
menerima peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLVI
Lemhannas di Istana Negara,Jakarta,kemarin.

Program pendidikan yang berlangsung selama hampir sembilan bulan
tersebut mengangkat tema Aktualisasi Budaya Hukum Guna Memantapkan
Demokrasi Dalam Rangka Ketahanan Nasional. Seluruh anggota PPRA XLVI
tersebut direncanakan diwisuda pada 16 Desember mendatang. Hadir dalam
acara ini antara lain Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan
Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jaksa Agung
Basrief Arief, dan Kapolri JendralTimur Pradopo.

Di hadapan para peserta, Presiden mengkritik bahwa presentasi yang
disampaikan peserta Lemhannas masih tidak kontekstual dan tidak relevan
dengan topik yang dibahas. "Seolah-olah membahas pembangunan nasional
dari semua aspek dari semua cakupan, padahal yang akan dibahas topik
yang lebih khusus,"tandasnya.

Mantan Menteri Koordinator Politik Keamanan itu mencontohkan, topik yang
bisa dipilih untuk sebuah simposium adalah tentang stabilitas di era
keterbukaan atau memperkokoh kebersamaan dalam bidang budaya atau hukum.
"Itu adalah topik yang tepat untuk di bahas di negeri ini,"sebut dia.
Presiden menyatakan, sebuah seminar harus selalu ditelaah dan dianalisis
dengan tajam.

Dengan demikian dari pelaksanaan seminar dapat ditemukan sebuah opsi
atau solusi yang bisa menyelesaikan permasalahan fundamental di negeri
ini. Semua masyarakat,lanjut Presiden, menaruh harapan yang tinggi
kepada Lemhannas mengingat semua peserta Lemhannas telah disiapkan
menjadi pemimpin."Saudara dipersiapkan, dididik, dan dilatih; bahkan
untuk menjadi policy makers pada sasaran, rumusan,kebijakan, juga
sebetulnya perancang atau perencana,"jelasnya.

Gubernur Lemhannas Budi Susilo Supandji menjelaskan, PPRA XLVI diikuti
98 peserta dari berbagai kalangan seperti TNI,Polri,kementerian,
lembaga, dan organisasi kemasyarakatan. Kegiatan yang digelar mulai 22
Maret sampai 16 Desember ini juga diikuti 13 peserta dari negara-negara
sahabat, yaitu Thailand,Aljazair, Yordania, India, Malaysia,
Pakistan,dan Singapura.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/451824/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar