Minggu, 11 Desember 2011

[Koran-Digital] Kontroversi Gelar untuk Sondang

Universitas Bung Karno diminta tidak memberikan gelar sarjana kehormatan
kepada Sondang Hutagalung, mahasiswa kampus itu yang tewas karena
melakukan aksi bakar diri di seberang Istana Negara pada Rabu pekan
lalu. Sejumlah kalangan menanggapi masukan yang diterima agar ada
pemberian gelar tersebut seperti yang diungkapkan Daniel Panda, Pembantu
Rektor III Bidang Kemahasiswaan UBK.

Psikolog dari Universitas Indonesia, Winarini Wilman, mempertanyakan
landasannya apabila gelar diberikan. Menurut dia, gelar harus didukung
dengan prestasi atau motif, dan ada faktanya. "Kalau ini, gelar yang
tidak biasa," ujar Winarini.

Aksi bakar diri yang dilakukan Sondang, menurut Winarini, berbeda dengan
kematian Elang Mulia Lesmana pada Tragedi Trisakti 1998. Aksi yang
dilakukan Elang, dia menilai, ada proses perjuangannya. "Sedangkan
Sondang membakar dirinya sendiri," ujarnya.

Bagi keluarga, Winarini menambahkan, gelar sarjana kehormatan memang
memberi efek positif, yakni mengakui perjuangan Sondang.Tapi, bagi
masyarakat luas, hal itu akan memberi preseden negatif. "Tidak tertutup
kemungkinan nanti ada yang mengikuti cara Sondang dengan membakar diri
untuk ungkapkan pendapat mereka," ujarnya.

Sosiolog Ganda Upaya juga khawatir soal rencana pemberian gelar
itu."Membakar diri cenderung bunuh diri dan jadinya sia-sia,"katanya.

Pengamat pendidikan Arief Rahman menambahkan, belum ada aturan soal
gelar sarjana kehormatan. Dia menyarankan agar segera dibuat standar
baku agar gelar tidak menjadi perdebatan ke depan.
"Arief Rahman Hakim tidak diberi gelar sarjana kehormatan, melainkan
pahlawan ampera, karena ia meninggal di luar kegiatan akademik,"
katanya, membandingkan.

Setelah disemayamkan di Universitas Bung Karno dan rumah duka, jasad
Sondang dimakamkan di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, kemarin.
Kedatangan jenazah diiringi ratusan orang dari keluarga, rekan, dan
sejumlah aktivis.

Sondang akhirnya meninggal pada Sabtu lalu setelah menderita luka bakar
di lebih dari 98 persen tubuhnya. Belum jelas kenapa dia nekat membakar
diri.
CORNILA DESYANA | ARIE FIRDAUS | HERU TRIYONO | ARYANI K

http://epaper.korantempo.com/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/12/12/ArticleHtmls/Kontroversi-Gelar-untuk-Sondang-12122011143006.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar