Rabu, 14 Desember 2011

[Koran-Digital] JIL Akui Kegagalannya Menyebarkan Paham Liberal

JIL Akui Kegagalannya Menyebarkan Paham Liberal

Rabu, 14/12/2011 09:32 WIB | Arsip | Cetak


Selasa (13/12), Komunitas Epistemik Muslim Indonesia (KEMI) mengadakan
bedah buku Pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia. Mengambil tempat di
Aula Student Centre UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bedah buku
menghadirkan sejumlah pembicara yang kerap menulis gagasan pemikiran
liberalisme Islam. Diantaranya adalah Dawam Rahardjo, Kautsar Azhari
Noer, Ulil Abshar Abdalla, Luthfi Asy Saukanie,dan Zainun Kamal. Tak
ketinggalan Ioanes Rakhmat (Kritikus Kristen) didapuk jadi pembicara.

Pada kesempatan yang dihadiri 300 mahasiswa UIN itu, penggagas JIL,
Luthfi Asy Sakunie secara jujur mengatakan bahwa gagasan pembaharuan
Islam lewat jalan liberalisme sepanjang ini masih jauh dari harapan.
Munculnya gerakan-gerakan fundamentalisme Islam, baginya, adalah bentuk
kegagalan ide "pembaharuan".

Senada dengan Luthfi, Ioanes Rakhmat, turut mengamini kenyataan itu.
Menurutnya berkembangnya perda-perda Syariat adalah bukti metode
pembaharuan Islam yang selama ini disuarakan kawan-kawan Islam Liberal
belum ada, "Karena yang ada baru metode penafsiran teks," katanya.

Meski berlatar belakang Kristen, ia menegaskan bahwa perjuangan
membumikan pemikiran liberalisme Islam tidak boleh surut. Usaha-usaha
itu tetap harus berjalan. Karena hanya dengan itu Islam akan maju di
Indonesia.

Oleh karenanya, Ioanes mengusulkan agar Luthfi cs mulai terfikir terjun
ke dunia politik. "Kalau kelompok Islam pembaharu tidak terjun ke dunia
politik, maka kelompok Islam politik akan bertambah kuat," tandasnya.

Usulan tersebut sempat ditolak oleh Zainun Kamal. Tokoh yang kerap
menjadi penghulu pernikahan beda agama ini mengatakan politik bukanlah
jalan terbaik bagi Islam Liberal.

Ia berkaca dari partai-partai Islam maupun kelompok Islam saat ini yang
hanya menjadikan Islam sebagai kendaraan politik. "Maka itu Ulil Abshar
Abdalla dan Zuhairi Misrawi harus cepat taubat dari politik," sanggahnya.

Ulil pun angkat suara. "Itu kan partai sektarian yang berbasis agama.
Sedangkan saya di partai sekuler. Maka itu kita harus masuk partai
sekuler," pungkas fungsionaris Partai Demokrat itu yang sebelumnya
sempat memuji sekularisme Erdogan dan melunaknya Ideologi Ikhwan di
Mesir. (Pz)


http://www.eramuslim.com/berita/nasional/jil-akui-kegagalannya-menyebarkan-paham-liberal.htm

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar