Minggu, 11 Desember 2011

[Koran-Digital] “Beralihlah ke Transportasi Umum!”



Jalan-jalan sudah overload.

Biaya yang terbuang akibat kemacetan mencapai Rp 45 triliun.

Antrean kendaraan di pintu A tol Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, mengular panjang pada Jumat pagi pekan lalu. Hal itu berimbas pada kemacetan lalu lintas di sekujur jalan tol dalam kota dari arah Cawang, Jakarta Timur, menuju Tomang, Jakarta Barat.

Jumat pagi itu semakin menjadi neraka bagi banyak pengendara karena ada bus mogok yang membuat kemacetan tak kalah parah di ruas jalan tol lingkar luar. Meski tak sedikit yang mengeluh, Brigadir Satu Geri dari Traffic Management Center Polda Metro Jaya mengatakan itu masih normal."Nanti sore bakal lebih padat,"katanya, pagi itu.

Pernyataan Geri ada benarnya.
Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Argen Tumaura, mengatakan kemacetan di Ibu Kota memang sudah kronis. Tak ada yang mogok pun jalan-jalan sudah padat, bahkan overload. Total biaya yang terbuang gara-gara macet mencapai Rp 45,2 triliun dalam setahun.

"Selain biaya tinggi, jika penggunaan kendaraan pribadi tidak bisa dikendalikan, pada 2014 Jakarta dipastikan macet total,"kata Argen.

Pernyataan tersebut sering diutarakan kepolisian setempat. Polisi bahkan telah menyatakan tak mampu mengurai kemacetan yang ada.Yang bisa mereka lakukan adalah menjaga keamanan dan keter tiban di antara kemacetan itu.

Argen menuding pengendara kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor, sebagai pangkal penyebab. Jumlah mereka dianggap sudah kelewat tinggi dibanding jumlah transportasi umum."Inilah yang membuat Jakarta macet," katanya, dalam acara "Diseminasi Informasi"di Bogor, akhir pekan kemarin.

Padahal, Argen menambahkan, masyarakat sudah dianjurkan untuk beralih ke moda transportasi umum, seperti bus dan kereta api, yang dapat mengurangi beban jalan raya. Bayangkan saja, isi 80 mobil pribadi sebenarnya bisa muat hanya dalam satu bus.

"Wajar jika selalu terjadi kemacetan di Jakarta," katanya sambil me

nambahkan,"saat ini ruas jalan yang ada sudah tidak mampu lagi menampung jumlah kendaraan yang masuk."

Ia menyebutkan, total kendaraan di lingkar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mencapai 45 juta dalam satu hari.Yang tertinggi adalah jumlah pengendara dari Bekasi yang masuk ke Jakarta lewat Jalan Raya Kalimalang, tol dalam kota, ataupun tol lingkar luar.

Untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, Argen mengatakan, Dinas Perhubungan DKI terus menyediakan angkutan umum massal yang aman dan nyaman."Strategi lainnya adalah membatasi kendaraan angkutan barang dan peningkatan kapasitas jaringan jalan,"katanya.

ARIHTA U SURBAKTI | AMANDRA MUSTIKA


http://epaper.korantempo.com/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/12/12/ArticleHtmls/Beralihlah-ke-Transportasi-Umum-12122011141022.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar