Selasa, 27 September 2011

Saham Jepang Pimpin Koreksi Bursa Asia

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia jatuh, membawa indeks MSCI Asia Pacific ke level terendah sejak Mei 2010, di tengah meningkatnya kekhawatiran Eropa tidak akan menyelesaikan krisis utang dan beberapa perusahaan memperkirakan pendapatan yang lebih rendah.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Senin (26/9) turun 2,4% menjadi 109 di 17:28 di Tokyo, memperpanjang kerugian di hari ketiga. Indeks merosot 7,1% pekan lalu, terdalam hampir tiga tahun, membawa indeks dalam tren bearish, setelah jatuh lebih dari 20% dari level tertinggi 2 Mei.

"Pasar telah bergerak jauh melampaui Yunani sekarang dan benar-benar berfokus pada prospek pertumbuhan dan potensi penularan ke sektor perbankan," kata Mark Konyn, pejabat eksekutif RCM Asia Pacific Ltd yang berbasis di Hong Kong, Rishaad Salamat kepada Bloomberg Television. "Keyakinan terus tergerus."

Indeks Nikkei 225 Stock Average jatuh 2,2% menjadi 8,374.13, terendah sejak April 2009. Pasar Jepang tutup untuk liburan publik pada 23 September, ketika MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang turun 2%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 2,6% dan indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 1,5%.

Para pembuat kebijakan Eropa menghadapi tekanan untuk meningkatkan upaya-upaya mengatasi krisis utang. Menteri Keuangan AS Timothy F. Geithner memperingatkan dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional di Washington bahwa kegagalan untuk memerangi gejolak Yunani sudah mengancam.

Investor miliarder George Soros mengatakan, sesuatu perlu dilakukan untuk melindungi bank-bank Eropa karena Yunani mungkin tidak dapat menghindari gagal bayar.

Pacific Investment Management Co, yang menjalankan dana obligasi terbesar dunia, meramalkan negara maju akan stagnan beberapa tahun depan, karena Eropa tergelincir dalam resesi. Mohamed El-Erian, CEO Newport Beach, Pimco yang berbasis di California mengatakan, ekspansi di seluruh dunia akan menjadi sekitar 2,5%, kurang dari perkiraan IMF sebesar 4%.

Nippon Electric Glass, pembuat suku cadang LCD, tenggelam 12% setelah memangkas perkiraan labanya. China Yurun Food anjlok 31% setelah produsen daging babi mengatakan laba akan turun karena biaya bahan lebih tinggi.

Hanjin Shipping Co, pelayaran terbesar Korea Selatan, jatuh di batas harian 15% setelah mengatakan akan menjual 40 juta saham baru di sebuah usaha energi, untuk membantu mengurangi utang terhadap ekuitas rasio, setelah membukukan kerugian semester pertama.

Perusahaan tambang melemah, seiring turunnya harga emas berjangka pengiriman segera, di hari keempat, sebesar 3,6% menjadi US$ 1.596,72 per ounce. Newcrest Mining Ltd, produsen emas terbesar Australia, turun 8,5%. Pertambangan Zhaojin Industry Co, yang juga memproduksi logam, anjlok 18%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar