Senin, 14 November 2011

Pasar Tradisional Semakin Terdesak Pasar Modern

Berita Indonesia - Jakarta - Keberadaan pasar tradisional saat ini semakin terdesak. Selain tidak ada lagi penambahan jumlah pasar tradisional, kehadiran pasar modern dan minimarket di Jakarta, menjadi pesaing berat yang bisa mematikan pasar tradisional.

Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini ada 153 pasar tradisional di seluruh wilayah DKI Jakarta. Jumlah ini tidak mengalami pertambahan sejak tahun 1985. Kondisi ini berbeda dengan pertumbuhan pasar modern yang terus berkembang di Ibukota.

Dari data yang ada pertumbuhan pasar modern jumlahnya diperkirakan sekitar 500 pasar, sementara pertumbuhan minimarket bertambah mencapai 2162 minimarket di Jakarta. Kondisi ini sangat menghawatirkan kelangsungan pasar tradisional, dan bila tidak segera diperhatikan, maka lambat laun semua pembeli akan beralih ke pasar modern, mal dan swalayan serta minimarket.

"PD Pasar Jaya pun gagal dalam melakukan pengembangan pasar tradisional. Dibandingkan dengan pertumbuhan pusat perbelanjaan pasar moderen, mal dan swalayan, pasar tradisional tidak pernah beranjak dari angka 153 lokasi pasar," kata Direktur Eksekutif Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif (Majelis), Sugiyanto, saat dihubungi Senin (14/11/2011).

Dijelaskan Sugiyanto, pada tahun 1985 jumlah pasar tradisional mencapai 153 pasar, sedangkan pasar moderen saat itu baru berjumlah 42 pasar moderen, pada tahun 1995 bertambah menjadi 249 pasar modern, dan pada tahun 2004 jumlah meningkat 100 persen menjadi 449 pasar modern.

Saat ini tambah Sugiyanto, jumlah pasar modern di Jakarta yang diperkirakan 500 pasar, ditambah 2162 minimarket yang menawarkan tempat yang lebih nyaman untuk berbelanja dengan harga yang kompetitif. Sedangkan pasar tradisional yang ada di Jakarta sebagian besar sangat kumuh dan jumlahnyapun sedikit.

Menurutnya, jika tidak ada langkah kongkrit dari PD Pasar Jaya dan Pemprov DKI Jakarta, maka pasar tradisional lambat laun akan mati dan hanya akan menjadi kenangan belaka. "Sebenarnya bisnis pasar tradisional adalah bisnis yang menguntungkan dan sangat prosfektif untuk dikembangkan. Sebab, kelas menengah bawah masih sangat membutuhkan pasar tradisonal," ujarnya.