Kamis, 08 Desember 2011

[Koran-Digital] Penanganan Komprehensif Pasien Kardiovaskular

Penanganan Komprehensif Pasien Kardiovaskular PDF Print
Friday, 09 December 2011
Penyakit kardiovaskular masih mengancam umat manusia. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, pada 2030 mendatang, sekitar 23,6
juta penduduk dunia akan meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh
darah ini.


Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama pada manusia.
Sejumlah pakar kardiologi sepakat, penyakit ini sudah menjadi masalah
penting dalam bidang kesehatan masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.
Berdasarkan data World Economic Forum 2010, angka kematian akibat
penyakit jantung dan pembuluh darah mencapai 17,5 juta orang.

Sekitar 80%- nya terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Pakar
kardiologi asal AmerikaSerikat Thomas R Behrenbeck mengatakan, tingginya
angka penderita penyakit kardiovaskular di dunia, termasuk di
Indonesia,perlu mendapat perhatian yang serius.

"Kita harus mengurangi penyakit kardiovaskular tidak hanya melalui
terapi yang lebih baik, namun yang lebih penting adalah peran serta
setiap individu,"kata Behrenbeck dalam seminar bertajuk Hand in Hand for
Healthier Hearts di Eka Hospital Tangerang, beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis paru-paru Jeffrey T Rabatin
mengungkapkan, aspek penting dalam penanganan pasien kardio adalah
komunikasi. Perawatan kesehatan yang optimal tidak hanya ditentukan
dokter ataupun rumah sakit yang melayani,namun juga oleh keaktifan serta
keterlibatan pasien melalui komunikasi yang tepat.

Dokter dari Mayo Clinic, Amerika Serikat, ini menyarankan agar pasien
tidak ragu mengajukan pertanyaan kepada dokter,walau seringkali
informasi yang diberikan dokter tidak mudah dipahami."Tiga pertanyaan
utama yang harus diajukan adalah 'apa masalah utama saya?, apa yang
harus saya lakukan,mengapa hal tersebut penting saya lakukan," sebut
Rabatin.

Upaya penanganan yang serius atas penyakit ini memang sudah banyak
dilakukan. Salah satu upaya itu adalah dengan mendirikan Center of
Excellence (pusat unggulan) untuk penyakit kardiovaskular. Eka Hospital
Tangerang telah melakukannya, bekerja sama dengan Mayo Clinic,rumah
sakit pusat rujukan dan pusat riset dunia yang berkedudukan di Amerika
Serikat.

"Tingginya masalah penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia
merupakan salah satu pendorong berdirinya Center of Excellence ini.
Center of Excellence Eka Hospital memiliki tim dokter yang bekerja
secara teamwork. Dengan demikian, penyakit pasien dipelajari dan
ditangani secara terpadu," kata ahli utama kardiovaskular Eka Hospital
Muhammad Yamin.

Di Asia Tenggara,Mayo Clinic berkolaborasi dengan Eka Hospital untuk
mendiagnosa dan memberikan saran tentang perawatan medis yang tepat
sesuai kondisi pasien, melalui layanan electronic Medical Consult (e-MC).

"Kehadiran e- MC membawa banyak manfaat bagi pasien, antara lain akses
kepada lebih dari 3.000 dokter spesialis di Eka Hospital dan Mayo
Clinic, solusi medis yang komprehensif, serta efisiensi waktu,tenaga,dan
biaya untuk mendapat second opinion," ujar Direktur Korporasi Eka
Hospital Esther Nurima. titi s apridawaty

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/450048/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar